Pemangkasan Subsidi Energi Fosil Jadi Kunci Transisi EBT

Muhamad Fajar Riyandanu
16 Maret 2022, 21:05
subsidi energi, energi terbarukan, ebt, energi baru terbarukan, transisi energi
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/YU
Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (5/3/2022).

Pemangkasan subsidi energi fosil dinilai menjadi kunci untuk melakukan transisi energi menuju penggunaan sumber energi baru terbarukan (EBT).

Direktorat Bioenergy Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edi Wibowo mengatakan pemerintah tengah berupaya dalam proses transisi pengguaan bahan bakar fosil menuju energi terbarukan. Indonesia memiliki target nol emisi karbon.

Adapun upaya tersebut sudah dilakukan dengan memperluas transisi energi yang rendah emisi dan integrasi energi terbarukan dengan harapan mengurangi pengeluaran negara untuk subsidi bahan bakar fosil.

Jika energi terbarukan mulai berkembang di Indonesia, Langkah selajutnya adalah mengurangi subisidi bahan bakar fosil dengan harapan membuat posisi harga energi terbarukan mampu bersaing dengan harga energi fosil.

“Subsidi fosil dihilangkan, maka energi terbarukan akan semakin murah. Subsidi solar dulu cukup besar, sekarang hanya Rp 500 per liter. Lalu muncul biodiesel. Kita bisa kok untuk kurangi subsidi energi fosil,” ujarnya dalam webinar 'Fossil Fuel Subsidy Reform at the G20: How To Achieve the Post-Pandemic Recovery', Rabu (16/3)

Indonesia sebetulnya sudah mulai melangkah ke transisi energi dengan pemanfaatan B30, yakni campuran energi biodiesel yang barasal dari minyak sawit dan solar.

Sejumlah upaya pengembangan energi terbarukan di Indonesia dilakukan dengan membangun sumber-sumber EBT seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), air, arus laut, dan angin atau bayu, serta baterai. “Nantinya adanya pemasok energi terbarukan seperti PLTP akan menggantikan PLTU,” kata Edi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...