Warga Desa Sibanggor Julu Tuntut Evaluasi Mendalam PLTP Sorik Marapi

Muhamad Fajar Riyandanu
27 April 2022, 15:31
pltp, sorik marapi, kementerian esdm,
ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Warga Desa Sibanggor Julu yang terdampak semburan lumpur dan gas dari sumur panas bumi di proyek PLTP Sorik Marapi berharap Kementerian ESDM dapat menekan PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) memperbaiki tata kelola manajemen dan memeriksa kondisi peralatan pengeboran yang sesuai standar.

Hal ini agar insiden semburan lumpur dan gas tidak terus berulang di masa depan. Seperti diketahui terjadi insiden untuk yang ketiga kalinya pada proyek PLTP Sorik Marapi yang menyebabkan korban jiwa, baik dari sisi pekerja proyek maupun warga desa yang berdekatan dengan lokasi PLTP.

"Ini harus ada evaluasi secara besar-besaran, jangan evaluasi sebelah mata," kata salah seorang warga desa yang bernama Saptar kepada Katadata.co.id melalui sambungan telepon pada Rabu (27/4).

Pria berusia 40 tahun tersebut mengatakan, dampak yang ditimbulkan dari semburan gas dan lumpur PLTP Sorik Marapi pada Minggu lalu tak hanya menyasar pada Desa Sibanggor Julu.

Musibah tersebut juga dialami oleh beberapa desa di Lembah Sorik yang mengakibatkan aliran kali tercemar. "Karena air yang bersumber dari semburan itu mengalir ke sumber air bersih ke desa-desa tetangga," jelasnya.

Hal serupa tak dirasakan oleh warga Desa Sibanggor Julu karena letak desa yang berada di wilayah atas menyebabkan aliran air di sungai, sumur dan sawah di Desa Sibanggor Julu tak terkena dampak semburan lumpur.

"Kami terdampak oleh polusi udara bau dan kebisingan suara yang tidak menentu. Gak ada kontrolnya. seperti tengah malam sudah ada suara yang kencang macam pesawat yang mau mendarat saja," keluh Saptar.

Terakhir, Saptar berharap pihak Perusahaan dan Pemerintah terbuka kepada masyarakan untuk menjaskann sebab terjadinya sumburan gas dan lumpur yang terus berulang. "Perlu intens sosialisasi ke masyarakat. Jadi rasa was-was masyarakat itu tidak berkepanjangan," tukasnya.

Lebih lanjut, Saptar mengatakan, pihak perusahaan harus lebih selektif dalam penerimaan tenaga kerja di PLTP Sorik Marapi. Ia berharap, perusahaan bisa lebih cermat dalam merektur warga sekitat sebagai tenaga kerja. Rekrutmen harus dilakukan dengan uji kompentensi ketat.

"Tenaga kerja di sini jangan lah asal terima saja. Misalnya jangan hanya yang bisa ngurusi listrik dimasukkan ke bagian teknik. Ini kan bukan perusahaan kecil. Dampak dan bahayanya ini bukan main-main. Jangan dibuat uji coba," ujar Saptar.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...