Jerman, Jepang dan Inggris Siap Bantu Pendanaan Transisi Energi RI

Muhamad Fajar Riyandanu
10 Oktober 2022, 16:59
transisi energi, pendanaan, jepang, jerman, inggris
Dok. Kedutaan Besar Inggris
Proyek PLTS sebagai salah satu proyek andalan untuk mengejar transisi energi dengan potensinya yang melimpah.

Kementerian ESDM menaksir pembiayaan transisi energi untuk mencapai target dekarbonisasi net zero emission 2060 dapat mencapai US$ 1 triliun atau Rp 15,3 kuadriliun dengan kurs Rp 15.300 per dolar. Namun beberapa negara maju seperti Jepang, Inggris, dan Jerman siap membantu pendanaan, konsep, hingga teknologi.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengatakan transisi energi di Indonesia masih terkendala sejumlah faktor utama seperti pendanaan, teknologi dan keterampilan sumber daya manusia atau SDM.

"Persoalannya sangat klasik, Net Zero Emission (NZE) 2060 untuk pendanaan US$ 1 triliun berdasarkan asumsi yang disusun tahun 2021," kata Ridha saat menjadi pembicara dalam Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2022 pada Senin (10/10).

Dia menambahkan, upaya transisi energi di Indonesia harus dilakukan melalui pendanaan investor dari lembaga keuangan dan filantropi, termasuk bantuan dari negara maju.

Pemerintah juga telah mengesahkan regulasi seperti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk Penyediaan Tenaga Listrik. "Pemerintah telah menyediakan regulasi yang tegas dan jelas, tidak ambigu dan tidak berubah dalam waktu dekat," ujarnya.

Selain menyediakan instrumen kemudahan investasi energi baru dan terbarukan (EBT), pemerintah telah meningkakan target penurunan emisi karbon menjadi 31,89 persen di tahun 2030 melalui enhanced National Determined Contribution (NDC).

Langkah ini diharap bisa menarik minat investor untuk menanambkan modalnya di Indonesia. "Disusul dengan program pensiun dini PLTU dan regulasi bisnis yang memudahkan perizina diharap bisa menyedot investasi di dalam dan luar negeri," imbuh Ridha.

Komitmen Jerman, Inggris, dan Jepang

Perwakilan Kedutaan Republik Federal Jerman, Thomas Graf, mengatakan pihaknya bersedia menjadi mitra Indonesia dalam proyek nol emisi 2060. Menurutnya, program transisi energi merupakan kerja global yang harus dilakukan secara menyeluruh dan bertahap.

"Indonesia dan Jerman merupakan mitra lama, kerja sama sudah ada € 2 miliar. Ini menakjubkan. Perubahan iklim hanya bisa diatasi atau diperlambat melalui kerja global, tidak ada pihak manapun yang bisa secara mandiri," kata Graf.

Graf juga mengatakan Pemerintah Jerman bersedia memberikan bantuan pendanaan bagi proyek transisi energi di Indonesia melalui mekanisme energy transition mechanism (ETM). Graf pun mengaku pihaknya sudah menurunkan tim untuk proses kerja sama tersebut.

"Kami mendukung pendanaan dan kami ada tim di Jakarta, bisa melalui ETM. Mereka duduk bersama perwakilan pemerintah," ujarnya.

ETM adalah pendekatan transformatif dengan cara pembiayaan gabungan yang berupaya mempercepat waktu penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara yang ada, kemudian menggantikannya dengan kapasitas pembangkitan listrik yang bersih.

Mekanisme ini terdiri atas dua pembiayaan: pembiayaan pertama dikhususkan untuk penutupan lebih dini atau pengalihan fungsi pembangkit listrik tenaga batu bara dengan jadwal yang dipercepat. Pembiayaan kedua berfokus pada investasi pada pembangkitan, penyimpanan, dan peningkatan jaringan listrik untuk energi bersih yang baru.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...