Sinyal Kenaikan Suku Bunga AS Menguat, Rupiah Diramal Tembus Rp14.900

Abdul Azis Said
30 Juni 2022, 09:55
rupiah, nilai tukar, the fed, suku bunga, inflasi
Arief Kamaludin (Katadata)
Nilai tukar rupiah terhadap dolar diramal akan terus melemah seiring upaya The Fed untuk mengendalikan inflasi, salah satunya dengan kembali menaikkan suku bunga.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tujuh poin ke level Rp 14.860 per dolar di pasar spot pagi ini. Pelemahan berlanjut tertekan komentar bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) semalam yang menegaskan kembali upaya serius mengendalikan inflasi.

Ini menjadi sinyal kenaikan suku bunga lanjutan. Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke Rp 14.866 pada pukul 08.15 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 14.853 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini. Rupee India dan baht Thailand kompak amblas 0,23% bersama dolar Taiwan 0,19%, ringgit Malaysia 0,09% , yen Jepang 0,04% , peso Filipina 0,03% , won Korsel 0,02%. Sebaliknya, dolar Singapura menguat 0,08% bersama yuan Cina 0,05% sedangkan dolar Hong Kong stagnan

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan tekanan terhadap rupiah masih bertahan hari ini usai komentar Gubernur The Fed Jerome Powell semalam soal upayanya menghalau inflasi. Rupiah diramal melemah hingga Rp 14.900 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 14.830 per dolar AS.

Jerome Powell dalam forum Bank Sentral Eropa (ECB) semalam kembali menegaskan komitmennya untuk memerangi inflasi. Ia menyebut tak akan memberikan ekonomi AS bergerak dari rezim inflasi rendah menuju inflasi tinggi.

Ia juga mengatakan bakal memakai instrumen yang dimilikinya untuk menurunkan inflasi, termasuk dengan memperlambat pertumbuhan ekonomi. "Ini artinya The Fed tidak ragu untuk merilis kebijakan pengetatan yang lebih agresif ke depannya," kata Ariston, Kamis (30/6).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...