Inflasi AS dan Dolar Lesu, Harga Emas Antam Turun Tipis

Intan Nirmala Sari
28 Juni 2021, 09:15
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (9/12) Rp 744.000 per gram, turun Rp 3.000 dibandingkan harga emas pada Minggu (8/12).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (9/12) Rp 744.000 per gram, turun Rp 3.000 dibandingkan harga emas pada Minggu (8/12).

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk awal pekan dibuka turun Rp 1.000 per gram menjadi Rp 933 ribu per gram pada perdagangan pagi ini. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga turun Rp 1.000 per gram ke Rp 828 ribu per gram pada Senin (28/6).

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Agustus 2021 naik 0,03% ke level US$ 1.778,4 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) turun 0,4% ke level US$ 1.774,6 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot turun 0,07% ke level 91,8.

Melansir Reuters, pergerakan harga emas Senin (28/7) dipengaruhi indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah dan data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan pasar. Kondisi tersebut sekaligus meredakan kekhawatiran pelaku pasar terkait rencana pengetatan kebijakan Bank Sentral AS (The Fed).

Belanja konsumen AS diketahui stagnan pada Mei, sedangkan indeks harga konsumsi pribadi bergerak di bawah ekspektasi. Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari pekan lalu memperkirakan inflasi tinggi beberapa waktu lalu tidak akan bertahan. Selain itu, warga Amerika diprediksi akan kembali ke pasar tenaga kerja dalam jumlah besar di musim gugur.

Sementara itu, konsumen terbesar emas yakni Tiongkok mulai melirik komoditas lindung nilai atau safe haven pekan lalu. Sedangkan konsumen terbesar emas lainnya, India berhasil menahan penurunan tajam harga emas dengan banyaknya toko perhiasan yang dibuka.

"Emas telah diuntungkan dari angka inflasi yang lebih rendah karena kekhawatiran telah terkait jadwal penurunan (suku bunga dan belanja obligasi) yang lebih cepat dari perkiraan," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper, Jumat (25/6).

Dia memperkirakan level support harga emas dalam waktu dekat berada di US$ 1.770 per ons. Harga emas membukukan penurunan tajam pekan lalu setelah The Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga segera di 2023. Sentimen tersebut mendorong aksi jual emas batangan di pasar global.

Nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...