Tiga Bank Raksasa Targetkan Kredit Tumbuh Maksimal 10% Tahun Ini

Andi M. Arief
7 Januari 2022, 13:15
bank
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi perbankan nasional

Tiga bank bermodal besar menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 7%-10% sampai akhir 2022. Persentase ini lebih tinggi dari target pertumbuhan kredit sepanjang tahun lalu yang berada di kisaran 5,5%-7%.  

Berdasarkan keterangan manajemen, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menargetkan kinerja penyaluran kredit naik 7% - 8%, atau lebih besar dari target pertumbuhan kredit tahun lalu 6%. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menargetkan penyaluran kredit tumbuh 9% atau lebih besar dari target 2020 5,5%-7%. Sementara itu,  PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan kredit berada di kisaran 8% - 10%, atau lebih tinggi dari target 6%-7%.

BNI menargetkan penyaluran kredit pada 2022 dapat tumbuh sejalan dengan proyeksi industri atau sebesar 9% secara tahunan. Salah satu pendorong pertumbuhan itu dinilai datang dari program vaksinasi yang baik di dalam dan luar negeri. 

"Kami melihat tren yang sangat positif dari pertumbuhan kredit perbankan di masa pemulihan ekonomi," kata Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom kepada Katadata, Kamis (6/1).

Mucharom mengatakan salah satu pendorong pertumbuhan kredit pada 2022 adalah pertumbuhan harga komoditas pada 2021. Pasalnya, kenaikan harga komoditas telah mendorong penyaluran kredit komoditas perseroan pada 2021. 

Selain itu, Mucharom melihat  perusahaan yang memanfaatkan suku bunga rendah untuk mengakselerasi kinerjanya sejak akhir 2021. Mucharom menilai hal ini menjadi indikator penting untuk meningkatkan penyaluran kredit pada 2022. 

Salah satu segmen yang akan menjadi fokus BNI adalah pembiayaan hijau. "Banyak nasabah kami yang mulai transformasi, sehingga membutuhkan banyak dukungan produk perbankan," kata Mucharom. 

Berdasarkan laporan keuangan BNI, penyaluran kredit BNI telah tumbuh 5,15% secara tahunan hingga November 2021 menjadi Rp 568,6 triliun dari Rp 540,74 triliun. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga naik 9,44% menjadi Rp  682,17 triliun dengan komposisi dana murah sebanyak 68,45% atau Rp 466,99 triliun.

Untuk meningkatkan penyaluran kredit pada tahun ini, Mucharom mengatakan perseroan telah memperkuat permodalan pada 2021. Pada semester I-2022, BNI juga berencana untuk menambah modal senilai Rp 11,7 triliun melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue. 

Penguatan modal yang dilakukan pada 2021 akan digunakan sebagai sumber dana ekspansi. Adapun, ekspansi yang dimaksud adalah pembukaan cabang internasional di beberapa wilayah, seperti Belanda dan Amerika Serikat. Sementara itu, target wilayah selanjutnya ada di Australia, Asia, dan TImur Tengah. 

"Untuk go-internasional, kami memang memiliki rencana yang ekspansif untuk 2022. Sebagai bank internasional kami tentunya akan tetap melanjutkan misi kami untuk mendorong nasabah kami go produktif, go digital, dan go global," kata Mucharom. 

Terpisah, EVP Secretariat & Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Hera F. Haryn mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mempertahankan kinerja  fundamental yang solid. Oleh karena itu, BCA menargetkan penyaluran kredit bisa naik 7% - 8% sepanjang 2022. 

"(Pertumbuhan kredit 2022) ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi," kata Hera kepada Katadata. 

Berdasarkan laporan keuangan BCA, penyaluran kredit hingga November 2021 tumbuh 6,25% secara tahunan menjadi Rp 601,99 triliun dari Rp 566,53 triliun. 

Sementara itu,  dana murah atau current account saving account (CASA) naik 20,87% secara tahunan mencapai Rp 751,2 triliun per November 2021. Sementara itu, deposito juga meningkat 7,45% secara tahunan menjadi Rp 197,95 triliun. 

Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik sebesar 17,8% secara tahunan menjadi Rp 949,16 triliun, sehingga mendorong total aset BCA tumbuh 15,96% secara tahunan mencapai Rp1.191,94 triliun. Pendanaan CASA yang solid ditopang kinerja BCA dalam mempertahankan kekuatan di segmen perbankan transaksi, terutama dalam memperkuat ekspansi ekosistem digital dan basis nasabah. 

Per November 2021, CASA berkontribusi hingga 79,14% dari total dana pihak ketiga. Adapun, BCA memproses 45,7 juta transaksi per hari secara rata-rata di sembilan bulan pertama tahun 2021, naik 39,2% dari periode yang sama tahun lalu, yang mana menjadi kenaikan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...