Contoh, Ciri-ciri dan Jenis Konjungsi Temporal dalam Bahasa Indonesia

Image title
7 Desember 2021, 10:09
Konjungsi temporal
pixabay.com/vidhyarthidarpan
Ilustrasi belajar menulis

Sehingga membentuk paragraf yang memaparkan suatu kejadian, peristiwa, maupun proses secara urut dan kronologinya jelas. Hal ini penting untuk memastikan pembaca tidak merasa membaca tulisan yang urutannya acak dan melompat-lompat. Sehingga berfungsi penting dalam menjaga pembaca agar tetap paham tentang tulisan yang dibacanya.

Jenis Konjungsi Temporal

Beberapa jenis konjungsi temporal sering diguakan dalam penulisan teks. Berikut jenis-jenis konjungsi temporal.

1. Konjungsi Temporal Sederajat

Jenis pertama dari konjungsi jenis temporal adalah konjungsi temporal sederajat. Yaitu kata hubung temporal yang digunakan pada kalimat majemuk setara yang menghubungkan kata dan kalimat yang sifatnya setara atau sederajat. Melalui pengertian ini bisa diketahui bahwa konjungsi ini hanya ditempatkan di tengah.

Secara teknis penempatan konjungsi ini memang di tengah kalimat. Bisa ditulis langsung maupun ditulis setelah membubuhkan tanda koma di tengah kalimat yang perlu ditambahkan konjungsi ini. Contoh kata hubung yang termasuk di dalamnya adalah lalu, kemudian, selanjutnya, setelahnya, dan lain sebagainya.

2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Jenis kedua dari konjungsi jenis temporal adalah konjungsi temporal tidak sederajat, dan memang kebalikan dari jenis sederajat yang dijelaskan di atas. Jenis konjungsi satu ini adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang bertingkat atau tidak sederajat.

Jika konjungsi jenis sederajat ditempatkan pada kalimat sederajat, maka konjungsi jenis tidak sederajat ini ditempatkan di kalimat majemuk. Sedangkan untuk penempatan, jenis tidak sederajat lebih fleksibel sebab bisa ditempatkan di awal kalimat, di tengah, termasuk juga di akhir kalimat.

Adapun jenis atau contoh kata hubung yang termasuk kata hubung temporal tidak sederajat adalah sementara, sambil, bila, apabila, semenjak, ketika, tatkala, demi, dan lain sebagainya. Penggunaannya kemudian ditujukan untuk menghubungkan kalimat yang menunjukan tingkatan berbeda.

Contoh Konjungsi Temporal Sederajat

  1. Setelah minyak sudah panas, kemudian masukkan bumbu yang sudah ditumbuk halus.
  2. Hani kehilangan tasnya, lalu ia segera melaporkan kejadian itu kepada polisi.
  3. Kondisi tubuhnya sudah membaik, selanjutnya ia akan dipindah ke ruang perawatan umum.
  4. Ratu mengikuti kegiatan paskribra siang ini, setelahnya ia berlatih pencak silat bersama teman-temannya.
  5. Perutnya masih saja terasa sakit, padahal sebelumnya ia sudah berobat ke dokter minggu lalu.

Contoh Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

  1. Ayah berangkat bekerja, ketika adik sedang tertidur.
  2. Sementara air direbus, siapkan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan penyedap.
  3. Apabila hari mulai gelap, lampu di jalan itu mulai dinyalakan
  4. Adik terbangun dari tidurnya, saat mendengar suara ayah memanggil namanya.
  5. Sejak kemarin, kota itu diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...