Jejak Sejarah Selat Muria yang Dikaitkan dengan Banjir Besar di Demak

Nadhira Shafa
22 Maret 2024, 13:15
Jejak Sejarah Selat Muria yang Dikaitkan dengan Banjir Besar di Demak
Pexels
Ilustrasi Selat di Indonesia

Wilayah daratan yang dulunya merupakan Selat Muria kini telah memberikan kontribusi yang besar bagi kehidupan manusia. Sumber daya alam seperti air dari Pegunungan Muria digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar. Tanah yang subur memungkinkan pertanian dan kebun produktif berkembang, serta memberikan potensi ekonomi bagi masyarakat.

Kaitan Banjir Demak dengan Kemunculan Selat Muria

Warga terdampak banjir Demak mengungsi di tanggul sungai
Warga terdampak banjir Demak mengungsi di tanggul sungai (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/nym.)
 

Selat Muria adalah wilayah perairan yang dulu memisahkan daratan utara Jawa Tengah dengan Gunung Muria. Menurut sejarah, Selat Muria ini ada hingga abad ke-16 dan berfungsi penting dalam perdagangan dan transportasi laut. Namun, seiring waktu, selat ini tertimbun dan menjadi daratan yang menghubungkan Jawa Tengah dengan Gunung Muria.

Baru-baru ini, banjir besar yang melanda Demak, Jepara, dan Kudus di Jawa Tengah telah membangkitkan kembali diskusi tentang Selat Muria. Beberapa orang berspekulasi bahwa banjir ini merupakan tanda kemunculan kembali Selat Muria. 

Namun, menurut para ahli, banjir yang terjadi di Demak lebih disebabkan oleh faktor alam seperti cuaca ekstrem dan tingginya curah hujan, serta faktor manusia seperti penggunaan lahan dan penurunan permukaan tanah akibat beban konstruksi dan pengambilan air tanah berlebihan.

Kondisi geologis saat ini tidak mendukung kemunculan kembali Selat Muria karena proses erosi dan sedimentasi yang terus berlangsung di wilayah tersebut. Meskipun demikian, perubahan penggunaan lahan dan penurunan permukaan tanah membuat wilayah Demak, Pati, dan Juwana menjadi rentan terhadap banjir, terutama saat terjadi bencana hidrometeorologis yang meningkat akibat perubahan iklim global.

Banjir besar di Demak juga diperparah oleh jebolnya Tanggul Sungai Wulan, yang menyebabkan beberapa titik di wilayah tersebut terendam banjir hingga ketinggian 3 meter. Ini mengakibatkan lumpuhnya berbagai sektor publik, termasuk transportasi, pendidikan, dan ekonomi, serta memaksa ribuan warga untuk mengungsi.

Jadi, meskipun Selat Muria memiliki sejarah yang kaya dan pernah menjadi bagian penting dari geografi Jawa Tengah, banjir besar yang terjadi di Demak baru-baru ini tidak secara langsung terkait dengan kemunculan kembali selat tersebut, melainkan lebih karena kombinasi faktor alam dan manusia.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...