Menilik Lagu Kebangsaan Myanmar dan Terjemahannya Ke Bahasa Indonesia

Annisa Fianni Sisma
20 Januari 2023, 09:39
Lagu Kebangsaan Myanmar
myanmar.gov.mm
Ilustrasi, Saya Tin, Pencipta Lagu Kebangsaan Myanmar

Telah terwujud di negara kita, tanah air kita.

Untuk kedamaian bagi seluruh rakyat;

Negara dengan kebijakan yang luhur dan adil,

Itulah negara kita, tanah air kita.

Marilah kita bersumpah setia

Untuk selamanya melindungi kesatuan sebagai warisan yang amat berharga.

Kami mencintai Myanmar sampai akhir dunia,

Warisan abadi leluhur kami.

Persatuan akan kami lindungi walau harus berkorban nyawa

Karena ini adalah negara kami, tanah air kami, dan tanah kami sendiri

Marilah kita bersatu untuk kepentingan bangsa kita, tanah air kita.

Karena itulah tugas mulia untuk tanah kita yang berharga.

Lagu Kebangsaan Myanmar
Masyarakat Myanmar (myanmar.gov.mm)
 

Sosok Pencipta Lagu Kebangsaan Myanmar

Saya Tin merupakan penulis lagu yang juga salah satu dari 3 (tiga) komposer terkenal sebelum terjadinya perang. Ia lahir di Mandalay, 12 Februari 1894 dari orang tua bernama Daw Thein dan An Young.

Ayahnya merupakan seorang mantan pejabat masa pemerintahan Raja Burma terakhir, Thibaw. Ia memiliki dua orang saudara yakni kakak dan adik perempuan.

Setelah menyelesaikan sekolah pada usia 17 tahun, Tin mengajar di sekolah swasta. Ia kerap mengeksplorasi musik dan mendalami musik tradisional Burma.

Tin juga sempat mendirikan sekolah musik pada 1918 yang bernama Young Buddha Buddhist School di Mandalay. Tin dipanggil ‘Saya’ karena arti ‘Saya’ adalah ‘Guru’.

Pada 1930, sekolah tersebut ditutup dan pindah ke Yangon. Ia merekam lagunya di sana dan berjumpa dengan teman lamanya saat sekolah.

Tin membuat Kaba Ma Kyei yang kini menjadi lagu kebangsaan Burma pada 1930 bersama Ba Thaung. Mereka menambahkan lirik patriotik dan Tin menyanyikannya di upacara pertama di Pagoda Shwedagon pada 17.00 tepatnya 20 Juli 1930.

Setelah upacara tersebut, ia dipenjara oleh perwira Inggris karena menuduhnya subversif. Pada 1946, Tin dibebaskan. Pada 1947, lagu tersebut diadopsi sebagai lagu kebangsaan Burma dan membuatnya diberi seribu kyat.

Pada 4 Januari 1950 yang merupakan Hari Kemerdekaan Burma, pemerintah memberinya gelar Wunna Kyawhtin yang artinya ‘indah terkenal’. Kemudian, pada 8 Agustus 1950 Saya Tin meninggal dunia karena tuberculosis atau TBC. Jenazah Saya Tin pun dikremasi.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...