7 Tokoh Sumpah Pemuda, Profil Singkat dan Sepak Terjang Kariernya

Ghina Aulia
27 Oktober 2023, 08:16
Tokoh Sumpah Pemuda.
lk2fhui.law.ui.ac.id
Ilustrasi, Mohammad Yamin.

5. R. Katja Soengkana

Bersama Johan, Katja Soengkana merupakan tokoh Sumpah Pemuda yang berperan sebagai Pembantu II. Diketahui bahwa sosoknya menjadi salah satu inisiator pada Kongres Pemuda II.

Katja Soengkana sempat menjadi pimpinan redaksi Bintang Timur, yakni koran berbahasa Belanda yang beredar pada masa itu. Lahir di Madura, sosoknya kerap menulis puisi perjuangan serta melakukan editorial.

6. Johannes Leimena

Johannes Leimena merupakan tokoh Sumpah Pemuda yang melanggeng sebagai pejabat Tanah Air pasca kemerdekaan. Pria kelahiran Ambon ini dikenang sebagai Pahlawan Nasional sekaligus menteri menjabat terlama dalam sejarah pemerintahan Ir. Soekarno.

Johannes banyak bergaul dengan tokoh-tokoh sejarah dari Sumatera, misalnya Mohammad Yamin dan Amir Sjarifuddin. Diketahui bahwa sosoknya juga terlibat dalam Kongres Pemuda I yang diselenggarakan pada tahun 1926.

7. Soenario Sastrowardoyo

Sebagai salah satu tokoh Sumpah Pemuda, Soenario Sastrowardoyo pernah menjadi pembicara untuk makalah dengan judul Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia. Ia juga ambil bagian dalam mengurusi Perhimpunan Indonesia di Belanda.

Pria kelahiran Madiun ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI pada tahun 1953-1955. Ia juga merupakan pengajar yang sempat menjadi rektor kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda berangkat dari Kongres Pemuda yang dilaksanakan sejak tahun 1926. Sementara putaran keduanya atau Kongres Pemuda II pada 1928.

Kongres Pemuda

1. Rapat Pertama

Diketahui bahwa rapat ini diselenggarakan pada Sabtu, 27 Oktober 1928. Tepatnya di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Benteng. Pada momen ini, Mohammad Yamin menjabarkan tentang keterkaitan pemuda dan persatuan.

Mohammad Yamin juga menjelaskan adanya lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia. Di antaranya adalah sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan. Pada rapat ini Soegondo Djojopuspito juga menyampaikan harapannya agar kongres dapat menjadi penguat persatuan pemuda.

2. Rapat Kedua

Rapat kali ini diadakan di Gedung Oost-Java Bioscoop. Kali ini, banyak membahas tentang pendidikan. Ada pun yang terlibat adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro. Mereka setuju bahwa setiap orang patut mendapat pendidikan kebangsaan.

3. Rapat Ketiga

Dilaksanakan pada Minggu, 28 Oktober 1928. Tepatnya di hari yang sama dengan rapat kedua, namun di tempat yang berbeda. Kali ini, diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat. Soenario turut menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Tak hanya itu, Ramelan juga berpendapat bahwa gerakan kepanduan tidak terlepas dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan akan memberikan pendidikan pada anak agar lebih disiplin.

Hasil sumpah pemuda berhasil dirumuskan pada rapat ketiga. Bertepatan sebelum kongres ditutup, Wage Rudolf Soepratman memutarkan lagu ciptaannya, yakni Indonesia Raya yang sekarang merupakan lagu kebangsaan kita. Fakta uniknya, Indonesia Raya sebenarnya memiliki tiga stanza. Namun yang kita nyanyikan sekarang hanya satu.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...