Kemenperin Targetkan Substitusi Impor hingga 35% pada 2022

Cahya Puteri Abdi Rabbi
30 April 2021, 12:15
Sejumlah pekerja memproduksi pakaian saat bulan Ramadhan di industri garmen PT. Batang Apparel Indonesia, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021). Pemerintah menargetkan subtitusi impor hingga 35% pada 2022.
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.
Sejumlah pekerja memproduksi pakaian saat bulan Ramadhan di industri garmen PT. Batang Apparel Indonesia, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021). Pemerintah menargetkan subtitusi impor hingga 35% pada 2022.

Kementerian Perindustrian  meluncurkan program substitusi impor sebesar 35% pada tahun 2022. Langkah ini diambil guna meningkatkan produktivitas dan daya saing industri di tanah air sehingga mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional.

“Nilai subtitusi impor yang ditargetkan sebesar Rp 152, 83 triliun atau 35% dari potensi impor tahun 2019 yang mencapai Rp 434 triliun,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian, Masrokhan, Kamis (29/4).

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Perindustrian akan mengakselerasi penurunan impor sekaligus meningkatkan utilisasi di sektor industri. Salah satunya adalah pelaksanaan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Ia mengatakan, program ini dapat memberikan kesempatan kepada industri-industri di Indonesia untuk tumbuh, mengingat potensi belanja barang dan modal APBN mencapai Rp 607 triliun. “APBN tersebut tediri atas belanja barang senilai Rp 357,4 triliun dan belanja modal Rp 250,3 triliun,” katanya.

Marokhan mengatakan, sejak Timnas P3DN diluncurkan pada tahun 2018, Kemenperin telah mengeluarkan sertifikat TKDN untuk lebih dari 10.000 produk. Ia menambahkan, Kemenperin akan terus mengakselerasi program tersebut.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...