Luhut: Ada Unsur Politik dalam Penawaran Gas oleh Singapura

Dimas Jarot Bayu
22 Agustus 2017, 12:15
Perta Arun Gas
ANTARA FOTO/Rahmad

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan ada sedikit unsur politik dalam rencana penawaran pasokan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) dari perusahaan asal Singapura, Keppel Offshore & Marine kepada pemerintah Indonesia. Unsur politik tersebut terkait penguatan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Singapura.

"Terus terang ada politik-politiknya," ujar Luhut usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di kantornya, Jakarta, Senin (21/8). (Baca: Perusahaan Singapura Tawarkan Gas untuk Pembangkit Listrik)

Kendati ada unsur politik, Luhut menjelaskan bahwa kerja sama tersebut dimaksudkan untuk menciptakan efisiensi. Dengan kerja sama tersebut pemerintah akan mendapatkan harga LNG yang lebih murah, yakni sekitar US$ 3,8 per juta british thermal unit (MMBTU).

"Kalau dia (Singapura) kasih harga menarik kita timbang dong, kan ujungnya ke harga jual untuk masyarakat juga," kata Luhut.

Luhut mengatakan rencana penawaran tersebut akan dilakukan melalui dua opsi, yakni impor dan swap (tukar). Nantinya, Keppel akan melalui proses lelang guna mendapat lokasi gasifikasi untuk pembangkit listrik di antara 7 wilayah di Indonesia.

Lokasi tersebut nantinya akan dibagi menjadi dua zona. Keppel, kata Luhut, akan memasok LNG menggunakan kapal di antara dua zona yang telah disiapkan pemerintah. "Tempat listrik mereka ada dua, ada 3 kelompok, dan 4 kelompok yang satu lagi ada di Gorontalo," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...