Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat suara soal pengakuan AstraZeneca (AZ) yang menyebutkan vaksin Covid-19 produksinya bisa menimbulkan sindrom langka.
Vaksin Covid-19 yang dikeluarkan AstraZeneca menjadi sorotan usai munculnya sejumlah gugatan class action di pengadilan Inggris yang menyinggung efek samping vaksin. Bagaimana situasinya di Indonesia?
AstraZeneca mengakui vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan bersama University of Oxford, berisiko menyebabkan sindrom langka Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS).
Ketua Komnas PP KIPI, Hinky Satari, mengatakan tak menemukan sindrom pembekuan darah dan pendarahan otak tak ditemui di Indonesia dari penggunaan AstraZeneca.
Salah satu merk vaksin Covid-19 yang dipakai Indonesia, AstraZeneca, mengakui bahwa vaksinnya bisa menimbulkan sindrom langka seperti termuat dalam dokumen persidangan. Bagaimana isinya?
Pemerintah melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau yang juga dikenal dengan Indonesian AID memberikan bantuan berupa 10 juta dosis vaksin polio bPOV ke Afganistan.
Pemerintah menetapkan Imunisasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) masuk menjadi program imunisasi rutin efektif mulai 1 Januari 2024 di seluruh Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih menunggu izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM untuk menerapkan vaksin Covid-19 berbayar pada 2024. Apa pertimbangannya?
Menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ada beberapa kelompok yang tetap mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis, seperti orang lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan lainnya.