Dua proyek di IKN yang digarap Wijaya Karya adalah pembangunan jalan kawasan Pertahanan dan Keamanan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, serta Jaringan Interkoneksi Instalasi Pengolahan Air Sepaku.
PT Adhi Karya Tbk mengajukan Penyertaan Modal Negara atau PMN senilai Rp 2,09 triliun tahun depan untuk menyelesaikan dua tol dalam Proyek Strategis Nasional.
Hutama Karya mengajukan PMN senilai Rp 7,62 triliun untuk konstruksi Tol Jambi-Rengat, Rp 5,84 triliun untuk Tol Rengat-Junction Pekanbaru, dan Rp 400 miliar untuk membuat perencanaan teknis konstruk
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan Penyertaan Modal Negara atau PMN 2025 sebesar Rp 44,24 triliun. PMN yang diusulkan sebagian besar untuk melaksanakan penugasan pemerintah.
Hutama Karya mendapat persetujuan penambahan modala negara (PMN) sebesar Rp 18,6 triliun untuk memperbaiki struktur permodalan dan melanjutkan pembangunan jalan tol di Sumatera.
IFG masih menanti pencairan dana PMN Rp 3 triliun di kuartal I 2024. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk mendukung bisnis Askrindo dan Jamkrindo.