Pengusaha batu bara menjelaskan bahwa anjloknya ekspor batu bara pada Januari 2024 disebabkan harga yang turun signifikan, seperti HBA yang turun dari sekitar US$ 300 per ton menjadi US$ 123 per ton.
Ragam peristiwa mewarnai sektor migas dan minerba sepanjang 2023, mulai dari tragedi kebakaran depo BBM Plumpang, hingga dimulainya kembali proyek Abadi LNG Blok Masela.
Kaltim Prima Coal menilai turunnya harga batu bara sepanjang tahun ini disebabkan oleh turunnya permintaan dari pasar utama batu bara dunia, salah satunya Cina.
Harga batu bara acuan (HBA) pada November 2023 naik dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan harga terbesar terjadi pada batu bara 5.300 kilo kalori (kcal) yang naik lebih dari 20%.
BPS mencatat ekspor batu bara Indonesia turun hingga 38% pada periode Januari-Oktober 2023 dibandingkan periode yang sama 2022. Turunnya kinerja ekspor dipengaruhi harga yang merosot.
Menurut Sekretariat JETP, harga khusus batu bara domestik saat ini sebesar US$ 70 per ton bisa menghambat proses transisi energi di sektor ketenagalistrikan.
Harga komoditas diprediksi lesu pada 2024. Namun Bank Dunia menyebut ada potensi pembalikan pada 2025, kecuali harga emas dan perak yang akan tetap menarik seiring fungsinya sebagai aset safe haven.
Produksi batu bara Indonesia hingga Oktober 2023 tercatat naik 9,4% menjadi 635,07 juta ton dari 575,38 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 melambat ke level 4,94% disebabkan kinerja ekspor yang memburuk akibat anjloknya harga komoditas seperti harga batu bara hingga nikel.
Dalam laporan Commodity Market Outlook 2023, Bank Dunia memperkirakan harga batu bara turun 49% tahun ini, kemudian 26% pada 2024, dan turun lagi 15% pada 2025.