PETANI: Berita Petani Indonesia Hari Ini - Kabar Tani Terbaru

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menilai rantai produksi pupuk saat ini terlalu panjang dan rumit, sedangkan tenaga kerja pertanian didominasi usia tua.

Kemenkeu tengah menggodok soal mekanisme penghapusan utang atau kredit dari petani, nelayan dan UMKM. Hal ini untuk menindaklanjuti PP Nomor 47 Tahun 2024.

Bank Mandiri mengungkapkan dampak penghapusan utang macet satu juta UMKM, termasuk petani dan nelayan, ke kinerja keuangan perusahaan.

Presiden Prabowo Subianto memutihkan kredit macet kepada UMKM untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan. Apa saja syaratnya?

Nelayan dan petani akan segera memperoleh fasilitas pemutihan utang bank melalui kebijakan yang akan dituangkan dalam Peraturan Presiden, yang dijadwalkan terbit pekan ini.

Perpres pengapusan utang sedang disiapkan oleh Kementerian Hukum. Harapannya, 5 juta sampai 6 juta petani dan nelayan mendapat hidup baru dan dapat meminjam lagi ke perbankan.

Rata-rata pendapatan petani naik 333,61% atau lebih dari empat kali lipat menjadi Rp 66,82 juta per tahun pada 2023 dibandingkan 2021 Rp 15,41 juta per tahun.

Bank Dunia menyebut, besarnya subsidi pupuk membuat anggaran untuk meningkatkan produktivitas pertanian lainnya menjadi berkurang.

Biaya produksi petani yang tinggi menyebabkan harga beras lokal lebih tinggi dibandingkan impor.

Lembaga Masyarakat Desa Hutan Bukit Amanah mulai menyajikan varian kopi speciality Puntang Wangi. Pertamina Hulu Energi terlibat dalam pemberdayaan para petaninya.

Startup pertanian Eratani bekerja sama Bank Sulselbar untuk memberikan kredit hingga Rp 100 juta kepada petani.

Presiden terpilih Prabowo Subianto menetapkan tiga strategi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 8% pada periode 2024-2029.

Panduan Bebas Deforestasi untuk Petani Kecil Indonesia ini dikembangkan atas kolaborasi High Carbon Stock Approach (HCSA), SPKS, Yayasan Petani Pelindung Hutan (4F), Greenpeace, dan HCVN.

Petani di India mencatatkan peningkatan pendapatan setelah menggunakan teknologi seperti Starlink, yakni satelit.

BPS mencatat, harga beras pada tingkat eceran mencapai Rp 15.517 per kg atau naik 2,06% secara bulanan (mtm) dan 20,07% secara tahunan (yoy).