Hidayat: Newmont Akan Rugi Sendiri
KATADATA ? Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai gugatan PT Newmont Nusa Tenggara terhadap Pemerintah Indonesia ke arbitrase internasional, akan menjadi bumerang bagi perusahaan tersebut. Newmont akan merasakan kerugiannya sendiri, jika gugatan arbitrase masih dilanjutkan. (baca: Newmont Gugat Pemerintah RI ke Arbitrase Internasional)
Menurutnya Newmont mengajukan gugatan tersebut karena desakan internal, seperti desakan para pekerjanya. Bahkan mungkin saja, perusahaan tersebut memang tidak sabar dengan proses pemerintah yang sedang berjalan.
Ketidaksabaran Newmont ini beresiko besar bagi keberlanjutan perusahaan tersebut. ?Dia tidak akan bisa ekspor lagi,? ujarnya. (baca:Pemerintah Enggan Tanggapi Arbitrase Newmont)
Di sisi lain penyelesaian untuk masalah Newmont ini, kata Hidayat, sebenarnya tergantung pada penyelesaian masalah kontrak karya pemerintah dengan PT Freeport Indonesia. Mengingat Newmont tidak sendirian dalam membangun smelter, melainkan bermitra dengan Freeport. Bahkan Freeport memegang porsi yang lebih besar dari Newmont.
Saat ini Freeport sudah menyerahkan jaminan keseriusannya dalam membangun smelter tersebut senilai US$ 115 juta. Sesuai aturan pemerintah, setelah menyetor jaminan kesungguhan pembangunan smelter, maka surat persetujuan ekspor (SPE) akan diberikan.
Setelah itu pemerintah secara bertahap akan mengurangi tarif bea keluar menjadi hingga 0 persen, sesuai perkembangan kemajuan smelter yang dibangun. Artinya jika Newmont tidak menunjukan komitmennya membangun smelter, maka perusahaan tersebut tetap tidak diperbolehkan untuk ekspor.
Dengan kondisi seperti ini, Hidayat yakin Newmont tidak akan melanjutkan gugatan tersebut. Namun, jika Newmont tetap melanjutkan gugatannya, pemerintah akan siap menghadapinya sampai tuntas.
Sebelumnya, pada 1 Juli 2014 Newmont mengumumkan gugatan arbitrase terhadap pemerintah Indonesia soal larangan ekspor mineral mentah, ke The International Center for the Settlement of Investment Disputes. Namun, Newmont juga menyatakan maksudnya untuk memperoleh putusan sela yang mengizinkan perusahaannya untuk bisa ekspor konsentrat tembaganya. (baca: Hikmahanto: Tidak Seharusnya Newmont Gugat Pemerintah)
