"Hitay US$ 12,75 sen per kWh ini lebih murah," kata Yunus. Menurutnya, harga yang ditawarkan konsorsium Turki ini masuk dalam keekonomian proyek dan masih layak bagi perusahaan.

Konsorsium ini juga mengajukan komitmen mengenai besaran investasi untuk kegiatan eksplorasi sebesar US$ 10 juta. Hal ini juga menjadi pertimbangan Kementerian ESDM memenangkan konsorsium ini untuk menggarap WK Panas Bumi Gunung Talang-Bukit Kili.

(Baca: DPR Minta Pemerintah Bentuk BUMN Khusus Panas Bumi)

Yunus memastikan proses lelang blok panas bumi melibatkan panitia yang terdiri dari berbagai kalangan. "Terdiri dari pusat, daerah, dan propinsi, dan kabupaten. Selain itu juga ada akademisi," kata Yunus. Setelah mendapatkan pemenang, Kementerian ESDM, menargetkan wilayah kerja panas bumi ini bisa mulai beroperasi pada 2021.

Negara dengan Pembangkit Panas Bumi Terbesar (Katadata)
Halaman: