KATADATA - Pemerintah cukup serius mendorong investor Timur Tengah untuk merealisasikan investasinya di sektor energi. Kali ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditugaskan melanjutkan pembicaraan investasi dengan investor Iran dan Oman.
"Besok malam saya mau ke Iran, bertemu dengan pihak Iran dan Oman untuk juga terus mengkonkritkan opportunity (peluang investasi) yang ada," kata Menteri ESDM Sudirman Said di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin (12/10).
(Baca: Oman Akan Pasok Minyak dan Bangun Kilang di Riau)
Lawatan Sudirman ke Iran dan Oman ini akan didampingi oleh Direktur Jenderal Migas I.G.N. Wiratmaja. Ini merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan seluruh informasi mengenai investasi yang ditawarkan ke pihak Timur Tengah, baik Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, Iran, Irak dan negara lainnya, harus dipaketkan dari pertemuan tingkat tinggi hingga ke level profesional. Dengan begitu, kesepakatan investasi ini bisa direalisasikan di tingkat kepala negara.
Sudirman mengatakan ada beberapa agenda yang akan dibahas dalam pertemuan dengan menteri energi Iran. Pertama adalah penjajakan pasokan minyak mentah dan produk BBM. Kedua, penawaran pasokan gas dari Iran untuk industri pupuk Indonesia. Ketiga, mengenai pasokan aspal, dan terakhir terkait investasi ketenagalistrikan. (Baca: Menjajaki Minyak ke Negeri Iran)
Dia menyadari bahwa Iran mendapat embargo atas minyaknya dari Amerika Serikat dan Uni Eropa. Embargo ini merupakan sanksi yang diberikan negara-negara barat atas pengembangan nuklir di negara tersebut. Masalah embargo ini memang belum tuntas, masalah administrasinya. Namun, kata Sudirman, sembari Iran menyelesaikan masalah politiknya, Indonesia ingin menegaskan keseriusan bekerja sama dengan negara tersebut.
Sudirman mengatakan agendanya ke Iran merupakan kelanjutan dari pembicaraan sebelumnya antara pemerintah Indonesia dan pihak kedua negara. Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Iran di sela Konferensi Asia Afrika pada April 2015.
Setelah itu, pembicaraan berlanjut. Presiden menugaskan Sofyan Djalil yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ke Iran untuk membicarakan hambatan investasi. Pembicaraan selanjutnya dilakukan di sela forum OPEC pada Juni lalu. (Baca: Lima Negara OPEC Siap Pasok Minyak dan Bangun Kilang di Indonesia)
“Ini adalah pertemuan ketiga saya dengan Menteri Energi dan Minyak Iran,” ujar Sudirman.