Masdar Gaet ADNOC untuk Mendukung Eksplorasi dan Pengeboran Panas Bumi

Dok. Masdar
Ilustrasi, penandatanganan MoU antara Masdar dan ADNOC Drilling.
Penulis: Agung Jatmiko
22/3/2023, 22.31 WIB

Mengutip DealStreetAsia, dari nilai total transaksi sebesar US$ 480 juta, INA membayar US$ 120 juta. Sementara, Masdar berinvestasi sebesar US$ 360 juta.

Mohamed Jameel Al Ramahi mengemukakan investasi strategis di PGE bakal melengkapi jejak investasi Masdar di Indonesia, yang merupakan pasar panas bumi terbesar kedua di dunia.

"Kami sangat antusias untuk menambahkan energi panas bumi dalam portofolio energi bersih kami. Ini akan menempatkan kami sebagai pemimpin global dalam menyajikan solusi energi bersih," kata Mohamed Jameel Al Ramahi.

Didirikan pada 2006, Masdar merupakan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) yang bergerak di sektor energi bersih. Perusahaan ini aktif di lebih dari 40 negara di seluruh dunia, dan telah berinvestasi dalam portofolio proyek energi terbarukan dengan kapasitas gabungan sekitar 20 gigawatt (GW).

Indonesia sendiri, memiliki target untuk menambah kapasitas panas bumi dari 2,8 gigawatt (GW) pada 2022 menjadi 6,2 GW pada 2023. Pemerintah Indonesia menargetkan emisi nol bersih pada 2060 dengan memastikan 23 persen pasokan energi pada 2023 berasal dari sumber terbarukan.

Halaman: