Geliat Terobosan Alibaba Mengawinkan Toko Tradisional dan Digital

Katadata | Muchamad Nafi
Penulis: Muchamad Nafi
11/11/2018, 17.02 WIB

Perempuan berambut sebahu itu mengarahkan telepon genggamnya ke sederetan sayuran-buah di hadapannya. Ia pun memindai kode barang yang tertera di sana. Menggunakan aplikasi Taobao milik Alibaba Group, dia memindahkan barang-barang tersebut ke daftar keranjang belanjaannya.

Dengan aplikasi tersebut, dia juga mengetahui perkembangan harga. Promosi yang ditawarkan oleh supermarket Freshippo -masyarakat Tiongkok lebih akrab menyebutnya Hema- ini langsung terbaca. Setelah itu, ia bisa melakukan pembayaran sendiri melalui sebuah anjungan kasir mandiri.

(Baca juga: Dalam Satu Jam, Penjualan Online Alibaba Tembus Rp 149 Triliun)

Dari daftar belanjaannya yang terkumpul di gawainya, ia tinggal men-scan kembali di anjungan tadi. Tak perlu uang tunai. Semua pembayaran diambil dari dompet elektroniknya atau e-wallet melalui platform Alipay. Barang pun tinggal dijinjing keluar dari supermarket yang terletak di Yinxiang Road 609, Jidiang Distric, Shanghai, Cina itu.

(Katadata | Muchamad Nafi)

Lalu, bagaimana jika dia tak sempat membawanya ke rumah karena satu-dua hal? Kepada Katadata.co.id yang ikut dalam kunjungan ke Freshippo kemarin, petugas Alibaba menjelaskan bahwa pihak toko bisa membantu mengantarkan ke rumahnya.

Hal ini layaknya ketika pelanggan membeli secara online. Bagi konsumen yang tinggal dalam radius tiga kilometer, mereka akan menerima belanjaannya sekitar setengah jam kemudian. (Baca juga: Perjalanan Alibaba Memanjakan Para Jomblo dengan Pesta Diskon)

Freshippo di Yinxiang Road 609 ini merupakan satu dari sekitar 90-an supermarket serupa di seluruh Cina yang tersebar di 16 kota. Selain di Shanghi, Hema bisa ditemui seperti di Beijing, Hangzhou, Guiyang, Shenzen, dan Ningbo.

Hema merupakan salah satu terobosan yang dilakukan oleh Alibaba dalam mengawinkan toko tradisional dan digital. Raksasa digital dan e-commerce Cina ini pertama kali memperkenalkannya tiga tahun lalu. Mereka menyebutnya sebagai “new retail”.

(Katadata | Muchamad Nafi)

Dengan konsep ini, Alibaba ingin mendefinisakan ulang cara untuk berdagang  dengan menggabungkan pengalaman belanja secara online dan offline. “Kami bukan masuk ke bisnis retail fisik, namun untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan dan mengubah kegiatan operasional ke platform digital,” demikian Alibaba menyampaikan maksudnya.

Halaman: