Model ponsel seperti Y12, Y91C, dan Y50 merupakan kontributor teratas bagi pangsa pasar VIVO. “VIVO kuat di segmen offline,” demikian dikutip.
Posisi kedua ditempati oleh OPPO dengan pangsa pasar 20,6%, juga meningkat dibandingkan kuartal II 2019 sebesar 17,5%. “OPPO tidak jauh di belakang VIVO, karena merangsang pasar dengan smartphone seri A,” demikian dikutip.
Sedangkan Xiaomi menempati peringkat keempat, karena pangsa pasarnya turun dari 21,9% menjadi 17,9% pada kuartal II 2020.
Lalu pangsa pasar Realme naik dari 7,6% menjadi 13,6% pada kuartal II 2020. Produsen yang berbasis di Shenzhen, Tiongkok itu pun menempati peringkat kelima di Tanah Air.
Sedangkan Samsung berada pada urutan ketiga. Pangsa pasarnya turun dari 27% menjadi 19,6%. Angkanya tertera pada Tabel di bawah ini:
Pangsa pasar pengiriman ponsel pintar (smartphone) di Indonesia | Q2 2019 | Q2 2020 |
VIVO | 7,8% | 21,2% |
OPPO | 17,5% | 20,6% |
Samsung | 27% | 19,6% |
Xiaomi | 21,9% | 17,9% |
Realme | 7,6% | 13,6% |
Lainnya | 18,3% | 7,1% |
Total | 100% | 100% |
Sumber: Counterpoint Technology Market Research
Secara keseluruhan, penjualan ponsel pintar di Indonesia turun 20% secara tahunan (year on year/yoy). Namun, penjualan perangkat secara online meningkat 70% yoy, sehingga porsinya menjadi 19% atau yang tertinggi sepanjang masa.