Twitter Hapus Gambar yang Diunggah Presiden AS Donald Trump

ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/foc/cf
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memeriksa kartu debit bantuan pandemi penyakit virus korona (COVID-19) yang diberikan kepadanya saat rapat Kabinet di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Selasa (19/5/2020).
Penulis: Desy Setyowati
2/7/2020, 13.26 WIB

Twitter juga menyembunyikan cuitan Trump karena dianggap melanggar kebijakan terkait perilaku kasar. Cuitan ini berbunyi, “tidak akan pernah ada 'zona otonomi' di Washington DC sepanjang saya presiden Anda. Jika mereka mencoba, mereka akan menghadapi kekuatan serius!”

Pengembang media sosial itu menandai cuitan Trump. Selain itu, ada penjelasan berbunyi, “kami menempatkan pemberitahuan kepentingan publik pada Tweet ini, karena melanggar kebijakan terkait perilaku kasar, khususnya, adanya ancaman bahaya terhadap kelompok yang dapat diidentifikasi.”

Pada akhir Maret lalu, Twitter menyembunyikan cuitan Trump terkait kematian warga kulit hitam, George Floyd. Cuitan itu berbunyi, “ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai. Terima kasih!”

(Baca: Twitter Nonaktifkan Video Trump soal George Floyd)

Sebelumnya, Twitter juga melakukan cek fakta atas cuitan Trump. Presiden AS itu pun menandatangani surat perintah eksekutif (executive order) yang berpotensi melemahkan perlindungan terhadap perusahaan internet, termasuk Twitter dan Facebook.

Yang teranyar, Trump menandatangani perintah eksekutif terkait peluasan aturan pembatasan visa hingga akhir tahun, Selasa (22/6). Kebijakan itu membatasi visa imigrasi untuk banyak kategori bagi pekerja asing dan berlaku per hari ini (24/6).

Kebijakan itu pun ditentang banyak perusahaan teknologi seperti Google, Facebook dan Twitter. Sebab, perusahaan merekrut banyak pekerja asing yang ahli di bidang teknologi.

(Baca: Cek Fakta Cuitan Trump, Bos Twitter Sebut Tak Berupaya Jadi 'Wasit')

Halaman: