Pembangunan Rendah Karbon Potensi Ciptakan 15 Juta Pekerjaan Baru

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/tom.
Sejumlah aktivis Greenpeace dan Bike2Work membentangkan spanduk saat aksi memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (5/6/2022).
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
9/8/2022, 16.15 WIB

Dari sisi lingkungan, dampaknya terhadap berkurangnya emisi gas rumah kaca hingga 43% pada 2030. Estimasi tersebut bahkan lebih tinggi dari target National Determine Contribution (NDC) Indonesia pada tahun yang sama sebesar 29% dengan usaha sendiri dan 41% dengan bantuan internasional.

Direktur Lingkungan Hidup Bappenas Medrilzam menyebut mayoritas dari bencana yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan hidrometeorologi. Bencana ini terjadi tidak lepas dari meningkatnya ancaman perubahan iklim. Dengan meningkatnya ancaman tersebut, Indonesia bisa merugi hingga Rp 544 triliun selama lima tahun sampai 2024.

Potensi kerugian tersebut berasal dari empat sektor kunci. Kerugian dari sektor pesisir dan laut diperkirakan mencapai Rp 408 triliun, sektor air Rp 28 triliun, pertanian Rp 78 triliun dan kesehatan Rp 31 triliun.

"Tahun 2020 kemudian kita menghadapi Covid-19, ini membuat pembangunan kita kembali mundur, padahal kita punya target 2045 untuk menjadi negara maju dan lepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah," kata Medrilzam dalam acara yang sama dengan Dyah.

Ia mengatakan transformasi ekonomi menuju lebih hijau menjadi game changer untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di masa mendatang. Indonesia setidaknya perlu tumbuh rata-rata 6% untuk mencapai target menjadi negara maju pada 2045. Pertumbuhan itu bisa dicapai dengan transformasi ekonomi hijau.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said