Meski Ekspor Baja Naik Hampir 300%, Krakatau Steel Terus Merugi

Arief Kamaludin | Katadata
Kinerja keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tercatat makin tertekan pada semester I-2019 dengan membukukan rugi periode berjalan senilai US$ 137,9 juta (sekitar Rp 1,9 triliun dengan kurs Rp 14.117 per dolar AS).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
1/8/2019, 16.19 WIB

Rugi yang makin membengkak ini juga disebabkan oleh naiknya catatan rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar 73% menjadi US$ 16,7 juta dari yang hanya US$ 9,6 juta secara yoy. Selain itu, mereka juga tertekan karena mengalami rugi selisih kurs hingga US$ 15,4 juta, padahal di periode yang sama tahun lalu Krakatau Steel tercatat mengantongi laba selisih kurs senilai US$ 32,6 juta.

(Baca: Krakatau Steel Ekspor Baja ke Australia 60 Ribu Ton per Tahun)

Total liabilitas jangka pendek perusahaan pada semester lalu tercatat naik sedikit 4% menjadi US$ 1,66 miliar. Total liabilitas jangka pendek tersebut berasal dari pinjaman jangka pendek Krakatau Steel yang turun 0,44% menjadi US$ 1,12 miliar.

Selain itu, yang berkontribusi pada total liabilitas jangka pendek ini adalah utang usaha. Tercatat utang usaha kepada pihak ketiga pada semester I-2019 turun hingga 14,5% menjadi US$ 114 juta dari US$ 134 juta. Sementara, utang usaha dari pihak berelasi turun tipis 0,6% menjadi US$ 86,9 juta. Selain itu, utang lain-lain dari pihak ketiga turun hingga 25,5% menjadi US$ 15,3 juta. Utang lain-lain dari pihak berelasi juga turun 27,5% menjadi US$ 4,3 juta.

Namun, tercatat adanya kenaikan pada bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang melonjak 48,9% menjadi US$ 183,8 juta dari US$ 123,3 juta. Dengan kenaikan tersebut, pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, tercatat turun 5,12% menjadi US$ 770,1 juta.

Dengan beberapa catatan tersebut, total liabilitas Krakatau Steel pada semester pertama tahun ini naik 2,9% secara tahunan menjadi US$ 2,57 miliar. Namun, total liabilitas dan ekuitas perusahaan tercatat turun 0,65% menjadi US$ 4,27 miliar. Total ekuitas perusahaan tercatat turun 5,67% menjadi US$ 1,69 miliar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin