Aturan Pajak Properti Diperlonggar, Pakuwon Jati Garap Hunian Mewah

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Pakuwon Jati berencana menggarap proyek hunian dengan harga jual sekitar Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar di lahan kosong milik perusahaan.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
25/6/2019, 17.26 WIB

Kendati begitu, ia menargetkan penjualan hunian di perusahaannya sama seperti tahun lalu alias flat, yaitu sekitar Rp 2,2 triliun. Alasannya, kebijakan pelonggaran ini baru diterbitkan pada pertengahan tahun ini.

Meski penjualan diperkirakan sama seperti tahun lalu, Ivy menargetkan pendapatan tumbuh high single digit atau mendekati 10% pada 2019. Laba bersih pun diperkirakan tumbuh satu digit. "Target pendapatan tetap tumbuh meski tidak seperti tahun lalu. Margin laba bersih akan tetap, jadi laba bersih bisa tumbuh tahun ini," kata Ivy.

(Baca: Pakuwon Peroleh US$ 168 Juta dari Obligasi Global)

Sepanjang tahun lalu, pendapatan Pakuwon Jati tumbuh 23% dari Rp 5,74 triliun menjadi Rp 7,08 triliun. Laba bersih perusahaan tumbuh 35,7% dari Rp 1,87 triliun di 2017 menjadi Rp 2,5 triliun.

Adapun total land bank yang dimiliki oleh perusahaan mencapai 445,4 hektare saat ini. Lahan tersebut berada di Jakarta dan sekitarnya, serta Surabaya.

Direktur Pakuwon Jati Minarto menambahkan, perusahaannya siap menambah luas land bank tahun ini. Perusahaan pun telah menyiapkan dana Rp 1 miliar untuk menambah luas land bank. Namun, ia tidak menargetkan penambahan luas tanah tahun ini.

Ia hanya menjabarkan pertimbangan dalam melakukan ekspansi luas tanah di sekitar land bank. Pertimbangan itu di antaranya lokasi, luas, koefisien lantai bangunan, dan harga. "Setiap development membeli tanah untuk bangun fase baru. Kalau ada yang bagus, kami beli," kata  Minarto.

(Baca: Sri Mulyani Turunkan Pajak Penghasilan Rumah Mewah Jadi 1%)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin