Gara-gara Perang Dagang, dalam Dua Hari IHSG Anjlok 2,22%

Katadata | Arief Kamaludin
Penulis: Happy Fajrian
14/5/2019, 17.48 WIB

Pemerintah Tiongkok pun telah menyiapkan tarif baru, sebagai balasan atas tarif AS, yang akan dikenakan terhadap impor US$ 60 miliar produk AS, termasuk di dalamnya produk pertanian dan LNG, yang akan mulai berlaku efektif 1 Juni 2019 mendatang.

Mengawali perdagangan dari zona merah, IHSG tak bertenaga untuk naik ke zona hijau hingga penutupan perdagangan. Sepanjang hari ini IHSG bergerak di kisaran 6.033,62 hingga 6.101,09. Sebanyak 249 saham memerah, 141 saham menghijau, dan 133 saham lainnya tak bergerak.

Saham-saham perbankan dan konsumer mendominasi jajaran lima saham yang paling signifikan menekan laju IHSG. Kelima saham tersebut yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang terkoreksi 2,05%, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) anjlok 10,65%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 1,22%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) 1,72%, serta PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) turun 1,15%.

(Baca: Tensi Perang Dagang Naik, Rupiah Terus Melemah ke 14.500 per Dolar AS)

Perdagangan saham hari ini juga diwarnai aksi jual oleh investor asing yang nilainya mencapai Rp 1,22 triliun di pasar reguler. Ada enam saham yang paling banyak dilepas investor asing hari ini dengan net sell lebih dari Rp 100 miliar.

Keenam saham tersebut yaitu saham BBCA Rp 268,4 miliar, PT Astra International Tbk. (ASII) Rp 145,1 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) Rp 121,5 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) Rp 112,3 miliar, saham BBRI Rp 108,4 miliar, serta PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) Rp 100 miliar.

Halaman: