IHSG Diramal Turun Terbatas, Analis Rekomendasi Saham Bank dan Tambang

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja mengambil foto layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Penulis: Andi M. Arief
5/1/2022, 06.25 WIB

Analis menilai, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat hari ini (5/1). Namun, kegagalan indeks ditutup di atas level resistance 6.700, membuat potensi koreksi wajar menjadi besar.

Resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar  hingga laju pertumbuhan harga tertahan.   

IHSG sempat menyentuh level 6.720 pada perdagangan sesi pertama Selasa (4/1). Namun, indeks kembali melandai pada sesi kedua dan ditutup di level 6.695 atau menguat 0,45% secara harian.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai, pergerakan IHSG masih dalam nuansa awal tahun. Dengan kata lain, indeks masih berpotensi menguat. 

"Namun, penguatan terlihat cukup terbatas sehingga risiko terhadap potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai," kata William dalam risetnya, Rabu (5/1). 

William mengatakan, salah satu pendorong koreksi hari ini yaitu arus dana masuk ke pasar modal yang belum terlihat signifikan. Oleh karena itu, ia memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6.538 - 6.702 hari ini. 

Menurutnya, akan ada potensi momentum koreksi wajar hari ini. William menyarankan agar investor memanfaatkan momentum itu untuk mengakumulasi pembelian saham dengan target jangka pendek.

Ia juga merekomendasikan sejumlah saham yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA). 

Senada Senior Technical Analyst Samuel Sekuritas William Mamudi mengatakan, IHSG telah menguji titik resistance 6.700 pada Selasa (4/1). Indeks gagal ditutup di atas level resistance dan masuk dalam skenario konsolidasi. 

Berdasarkan data Stockbit, IHSG menguji level 6.700 beberapa kali tahun lalu, khususnya pada November 2021. Dari tiga percobaan menguji level 6.700, indeks hanya mampu bertahan di atas level 6.700 satu kali selama empat hari, yakni 19 November (6.720) sampai 22 November (6.723).

Ia merekomendasikan investor untuk memperhatikan saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tk (JPFA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT Bank Ganesha Tbk (BGTG). Dia juga menganjurkan investor buy pada JPFA, MAPI, dan BUKA, sementara sell untuk BGTG. 

Pertimbangannya, JPFA, MAPI, dan BUKA diperkirakan melanjutkan tren pertumbuhan setelah ketiganya ditutup menguat per Selasa (4/1). sedangkan, BGTG diprediksi melanjutkan tren pelemahan pada hari ini setelah masuk skenario bearish (pelemahan) sejak akhir Desember 2021. 

Reporter: Andi M. Arief