Moeldoko: Selama Saya Jadi Panglima TNI, Tidak Ada Masalah di Asabri

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengikuti rapat kerja bersama Komisi II DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Penulis: Rizky Alika
14/1/2020, 16.32 WIB

Apalagi ada uang prajurit dan tentara yang telah mengabdi di Asabri. “Mungkin tidak kalah fantastis dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun,” kata Mahfud di Jakarta.

(Baca: Ketua MPR Minta KPK Ikut Pantau Kasus Jiwasraya dan Asabri)

Namun, Wakil BUMN Kartika Wirjoatmodjo menilai, penyelesaian masalah Asabri tak bisa disamakan dengan Jiwasraya. Ia menjelaskan, Asabri merupakan perusahaan asuransi sosial, bukan privat atau komersil.

Maka, dalam menyelesaikan persoalan itu, Asabri tidak bisa bekerja sama dengan pihak lain secara business to business (BtoB). Karena itu, ia mencari jalan keluar atas persoalan Asabri lebih sulit dibandingkan Jiwasraya. “Agak sulit karena mereka asuransi sosial," ujar Kartika.

Ia mengungkapkan, kementeriannya belum memiliki opsi untuk menyelamatkan Asabri. Kementerian juga belum memiliki angka pasti kerugian akibat persoalan tersebut.

Sebab, kedua hal itu masih dikaji bersama dengan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). "Belum tahu. Kami baru ingin teliti dulu kejadiannya seperti apa, dan lose berapa. Kalau Asabri belum ada opsi," ujarnya.

(Baca: BPK: Asabri Tak Mungkin Gagal Bayar Klaim seperti Jiwasraya)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika