Istana Anggap Ekonomi RI Terbang Saat Negara Lain Menukik

Arief Kamaludin|KATADATA
Meski pertumbuhan ekspor melemah, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,17% pada 2018 dinilai cukup menggembirakan.
7/2/2019, 09.14 WIB

(Baca: Kinerja Ekspor Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi Tertinggi 5,17%)

Tingkat Pengangguran Terbuka tahun 2018 hanya 5,3% atau turun dari 2014 yang masih berada pada angka 5,94%. Sedangkan gini rasio Indonesia pada 2018 hanya 0,38 atau turun dari 0,41 pada 2014. "Ini pencapaian yang tidak pernah diperoleh sepanjang satu dekade sebelum 2015," pungkasnya.

BPS menyebut ekonomi 2018 disokong oleh meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi, serta melonjaknya konsumsi lembaga non-profit yang melayani masyarakat (LNPRT) jelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres).

Sejatinya, pemerintah membidik pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada tahun ini. Namun, capaian tersebut meleset. Melesetnya target lantaran pertumbuhan ekspor yang melemah, sementara pertumbuhan impor melonjak nyaris dua kali ekspor. Alhasil, terjadi net-impor yang berkontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Di tengah perekonomian global yang masih tidak tentu arahnya, harga komoditas yang cenderung turun, ini (pertumbuhan ekonomi 2018) menggembirakan,” kata Kepala BPS Suhariyanto.

(Baca: Ekonomi Indonesia Naik Kelas, tapi Ada Risiko Gagal Jadi Negara Maju)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution