Jokowi Sebut Tax Amnesty Indonesia Terbaik di Dunia

Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi mensosialisasikan tax amnesty kepada para pengusaha Kalimantan di Platinum Balikpapan Hotel & Convention Hall, Kota Balikpapan, Senin (5/12).
Penulis: Safrezi Fitra
6/12/2016, 12.24 WIB

Pada prinsipnya, kata Jokowi, program amnesti pajak ini bukan hanya program pengampunan. Program ini  merupakan kesempatan bagi wajib pajak memperbaiki kewajiban pajaknya dan berpartisipasi dalam pembangunan 31 Maret 2017.

Setelah program ini berakhir, negara tidak lagi memberikan pengampunan, tapi justru akan mengenakan denda untuk harta yang belum dilaporkan. “Kalau sudah tidak ada (amnesti pajak), hati-hati dendanya akan tinggi sekali,” kata Presiden.

Dia menyadari bahwa saat ini tekanan ekonomi global dan eksternal dialami semua negara. Kedua tekanan ini bukan masalah yang mudah untuk diatasi. Banyak negara yang mengalami penurunan dalam pertumbuhan ekonomi dari 10 persen menjadi 6,5 persen.

(Baca: Tebusan Amnesti Pajak Indonesia Terbesar di Dunia)

Indonesia masih dianggap beruntung, karena meski melambat, pertumbuhan ekonomianya tidak terlalu rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2016 mencapai 5,18 persen. Dibandingkan dengan negara-negara G20, Indonesia menempati posisi ketiga setelah Cina dan India.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tentunya setiap negara memerlukan investasi. Berbagai negara melakukan penyederhanaan perizinan dan menurunkan tarif pajak untuk menarik arus modal masuk ke negaranya. Pastinya ada pertarungan sengit untuk memperebutkan uang masuk ke setiap negara, termasuk Indonesia.

Sebetulnya Indonesia berbeda dengan negara lain. Karena dalam catatan Jokowi, ada sekitar Rp 11.000 triliun dana yang dimiliki warga negara Indonesia tapi disimpan di luar negeri. Salah satu tujuan dari tax amnesty adalah agar dana-dana ini bisa ditarik ke dalam negeri, diinvestasikan untuk pembangunan, khususnya infrastruktur.

“Uang kita banyak, APBN kita ada Rp 2.000 Triiun. Ngapain kita tarik-tarik uang dari luar, kalau kita ada uang sendiri,” ujarnya.

Halaman: