Sofyan: Pemerintah Tetap Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen

KATADATA
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
16/4/2015, 14.38 WIB

KATADATA ? Pemerintah menilai penurunan impor bahan baku dan barang modal yang terjadi selama kuartal I-2015 tidak dapat menjadi indikator perlambatan ekonomi.

?Satu bulan kan nggak bisa jadi indikasi (perlambatan ekonomi). Begitu investasi dan program pemerintah direalisasi, impor akan naik lagi,? kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, Kamis (16/4).

Pemerintah, lanjut dia, tetap optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen pada tahun ini akan tercapai. Caranya dengan mempercepat realisasi penyerapan anggaran untuk pembangunan infrastruktur. Dia menyatakan, pemerintah sudah memulai pelaksanaan pembangunan  sejumlah proyek infarastruktur pada bulan ini.

Menurut Sofyan, realisasi anggaran selama kuartal I memang masih rendah, sebesar 18 persen. Namun angka itu masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 15 persen. Lagi pula pada kuartal I, penggunaan anggaran masih untuk kegiatan rutin sehingga tidak terlalu besar.

(Baca: Meski Perdagangan Surplus, Indikasi Perlambatan Ekonomi Terlihat)

?Kami percepat realisasi anggaran, April mulai jalan. Tapi kan gradasi. Kalau dilihat, absorsi pengeluaran pemerintah sampai Maret 18 persen. Itu nggak rendah, karena periode sama tahun lalu cuma 15 persen. Padahal, APBN baru pengesahan Februari,? tutur Sofyan.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, surplus neraca perdagangan US$ 1,13 milliat merupakan pencapaian yang positif, meskipun impor bahan baku dan barang modal yang turun. Surplus tersebut berdampak positif untuk menjaga defisit transaksi berjalan tetap rendah.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati