Rupiah Melemah Rp 14.350/US$ Tertekan Sentimen Perang Rusia-Ukraina

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
21/3/2022, 10.05 WIB

"Tetapi sentimen-sentimen positif dalam negeri tersebut belum bisa menahan pengaruh negatif dari global," kata dia.

Senada dengan Rully, analis pasar uang Ariston Tjendra juga memperkirakan rupiah akan melemah hari ini di rentang Rp 14.360 - Rp 14.380, dengan potensi penguatan di Rp 14.300 per dolar AS. 

Menurutnya, sekalipun perundingan antara Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut, namun pembicaraan masih alot. Sebagian pelaku pasar optimis perdamaian akan segera tercapai tapi sebagian lagi skeptis bahwa perang bisa berlangsung lebih lama.

Dampak negatif dari perang ini juga masih terlihat dari kenaikan harga sejumlah komoditas. Harga minyak mentah dunia juga masih bertahan di atas US$ 100 per barel. "Kenaikan harga energi bisa memberikan tekanan ke harga aset berisiko karena kenaikan harga tersebut bisa menekan pertumbuhan ekonomi global," ujar dia.

Berbeda dari Rully dan Ariston, analis DC Futures Lukman Leong memperkirakan sentimen terhadap rupiah cenderung positif hari ini. Kurs garuda diperkirakan bergerak di rentang Rp 14.275-RP 14.400 per dolar AS.

"Dengan absennya data ekonomi penting minggu ini, sentimen rupiah akan mengikuti sentimen global yang cenderung didominasi risk on yang akan mendukung aset dan mata uang beresiko," ujar dia kepada Katadata.co.id

Menurutnya, dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian global sudah priced in dalam pasar. Kondisi ini juga didukung oleh adanya optimisme bahwa perundingan yang masih terus berlangsung dapat mendukung tercapainya perdamaian antara dua negara tersebut.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said