Rupiah Dibuka Menguat Rp 14.368/US$ Jelang Rilis Data Neraca Dagang

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).
Penulis: Abdul Azis Said
18/4/2022, 09.30 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 13 poin ke level Rp 14.368 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pasar spot pagi ini. Penguatan ini terjadi menjelang perilisan data neraca dagang Maret yang diramal kembali surplus.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melanjutkan penguatan ke Rp 14.362 pada Pukul 09.15 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan akhir pekan lalu di Rp 14.381 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya justru melemah terhadap dolar AS pagi ini. Won Korea Selatan terkoreksi 0,26%, dolar Taiwan 0,22%, baht Thailand 0,18%, ringgit Malaysia 0,12%, dolar Singapura 0,09%, yen Jepang 0,08%, dan rupee India 0,06%.

Yuan Cina dan peso Filipina juga kompak melemah 0,03%. Sedangkan dolar Hong Kong terpantau stagnan.

Analis DC Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah tertekan sepanjang hari ini. Hal ini karena berlanjutnya sentimen pengetatan moneter yang lebih agresif oleh bank sentral AS, The Fed.

Ia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp 14.325 - Rp 14.425 per dolar AS.

Ekspektasi kenaikan suku bunga yang semakin tinggi akan memicu pelemahan rupiah lebih lanjut. "Namun, tekanan dapat sedikit mereda menjelang rilis data neraca dagang yang diperkirakan kembali surplus sekitar US$ 3 miliar pada Maret," kata Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (18/4).

Konsensus Katadata.co.id dari beberapa ekonom, mayoritas memperkirakan surplus neraca dagang Maret akan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Kinerja ekspor masih cukup tinggi seiring kenaikan harga komoditas terutama minyak sawit mentah atau CPO dan batu bara.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said