Rupiah Anjlok Meskipun The Fed Tak Lagi Agresif Naikkan Bunga

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Rupiah pagi ini melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
15/12/2022, 09.53 WIB

"The Fed terlihat masih mempertahankan sikap hawkish mereka. The Fed menaikkan tingkat suku bunga terminal ke 5.1% dan mengulangi apabila terlalu dini untuk membahas pemangkasan suku bunga," kata Lukman dalam risetnya, Kamis (15/12).

Komentar hawkish juga disampaikan gubernur The Fed Jerome Powell yang kembali mengatakan bahwa perlu lebih banyak bukti bahwa inflasi turun secara berkelanjutan. Inflasi memang sudah turun beberapa bulan terakhir, berada di level 7,1% pada November.

Selain sentimen The Fed, investor juga menantikan rilis data perdagangan Indonesia periode November yang akan dirilis hari ini. Pasar akan lebih memperhatikan pertumbuhan pada impor dan ekspor daripada neraca perdagangan yang diperkirakan masih akan mengalami surplus.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra juga memperkirakan rupiah akan melemah sekalipun The Fed memperlambat kenaikan bunga acuannya. Rupiah akan melemah ke arah Rp 15.620, dengan potensi support di kisaran Rp 15.560 per dolar AS.

Komentar hawkish The Fed telah membebani rupiah hari ini. "Pasar juga mengkhawatirkan lingkungan suku bunga tinggi bisa mendorong perekonomian masuk ke masa resesi," kata Arsiton dalam risetnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said