Advertisement
Advertisement
Analisis | Babak Akhir Vaksin, Jadi Game Changer Covid-19? Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Babak Akhir Vaksin, Jadi Game Changer Covid-19?

Foto: Joshua Siringo/Katadata
Perburuan vaksin Covid-19 masih berlangsung. Meski belum ada satu pun kandidat yang telah disetujui penggunaannya, tapi sejumlah negara telah memborong jutaan dosis untuk warganya. Termasuk Indonesia yang menyiapkan anggaran Rp 37 triliun.
Andrea Lidwina
1 Oktober 2020, 11.53
Button AI Summarize

Hanya, kehadiran vaksin tak akan langsung menyelesaikan pandemi Covid-19 atau menjadi game changer seperti kata Jokowi. Epidemolog Universitas Griffith Dicky Budiman menilai vaksin hanya berperan sebagai strategi tambahan atau pelengkap penyelesaian pandemi. 

“Sekali pun ada vaksin atau obat, strategi utama berupa pengetesan, pelacakan, isolasi, dan karantina tidak bisa ditinggalkan karena itu dasar penting keseluruhan strategi,” katanya, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Hal serupa juga dikatakan Direktur Grup Vaksin Oxford (OVG) Andrew Pollard. Melansir Financial Times, dia berpendapat vaksin dibuat untuk mengurangi jumlah pasien dengan gejala berat dan dirawat intensif di rumah sakit, bukan menjadi tameng manusia dari virus corona.

Vaksin pun diprediksi hanya memberikan kekebalan tubuh sementara sehingga perlu disuntikkan lagi. “Asumsi saat ini, vaksin memberikan imunitas selama satu tahun. Walaupun mendapatkan dosis kedua, mungkin Anda perlu meningkatkannya kembali setiap tahun,” jelas Ketua Satuan Tugas Vaksin Inggris Kate Bingham.

Karena itu, perusahaan riset asal Amerika Serikat McKinsey memprediksi pandemi Covid-19 masih bisa berlangsung hingga 2023, meski vaksin telah rampung dan didistribusikan ke seluruh dunia pada awal 2021.

Cara mencegah penularan Covid-19 paling ampuh sampai saat ini adalah dengan menjaga jarak, memakai masker, dan rutin mencuci tangan. Ketiganya penting untuk dilaksanakan sambil menunggu vaksin. Lebih dari itu, semakin sedikit penularan, semakin cepat pandemi berlalu dan kita kembali hidup normal.  

Tiga skenario pandemi
Tiga skenario pandemi (Katadata)
Halaman:

Editor: Muhammad Ahsan Ridhoi