Advertisement
Advertisement
Analisis | Waspada Klaster Covid-19 Lokasi Pengungsian Bencana Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Waspada Klaster Covid-19 Lokasi Pengungsian Bencana

Foto: Joshua Siringo/Katadata
Sepanjang Januari-September 2020, tercatat 2.217 kejadian bencana alam di Indonesia. Dua terbanyak adalah tanah longsor dan banjir. Dua bencana itu banyak terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Barat, yang juga termasuk lima daerah terbanyak kasus Covid-19.
Author's Photo
3 Oktober 2020, 09.29
Button AI Summarize

Data BNPB sepanjang Januari-30 Sepetember 2020, banjir dan tanah longsor terbanyak di Jawa Tengah. Masing-masing 235 dan 519 kali kejadian. Wilayah lain yang rawan kedua bencana tersebut adalah Jawa Barat dengan 93 kali banjir dan 222 kali tanah longsor.

DKI Jakarta yang masih tercatat sekali mengalami banjir dan belum pernah terjadi tanah longsor, tetap perlu waspada. Mengingat, ibu kota selalu langganan banjir dari tahun ke tahun dan wilayah yang terdampak luas, seperti halnya pada awal tahun ini.  

Ketiga wilayah tersebut juga masuk dalam lima besar total kasus Covid-19 nasional. Sampai 30 September 2020, tercatat 22.435 kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan 22.205 kasus Covid-19 di Jawa Barat. Sementara, total kasus di DKI Jakarta 73.736 dan yang terbanyak se-Indonesia.  Artinya kini Covid-19 dan bencana berpotensi terjadi beriringan dan menambah beban masalah. 

Di sisi lain, provinsi-provinsi rawan bencana masih memiliki rasio lacak isolasi (RLI) rendah yang menambah risiko penularan Covid-19.  Data KawalCovid-19 per 9 September 2020 menyatakan, RLI Jawa Tengah 2,59 atau sekitar 3 orang kontak erat dengan penderita virus corona yang dilacak. DKI Jakarta tercatat sebesar 1,9 dan Jawa Barat 5,73. Idealnya, menurut Satgas Covid-19, setiap wilayah melacak 30 kontak erat. Klaster bencana, khususnya di pengungsian bukan tak mungkin terjadi. 

Sebagai antisipasi, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meminta kepala daerah mengetatkan protokol kesehatan di lokasi pengungsian. Khususnya #Gerakan3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ketiganya sangat penting untuk memutus penularan virus corona.

“Kebersihan lokasi pengungsian ini juga akan menjaga para pengungsi dari penyakit-penyakit lainnya yang mungkin timbul selama musim penghujan ini,” kata Wiku melansir Antara.

Gubernur Anies Baswedan menyatakan akan memastikan tempat pengungsian banjir menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya adalah dengan memasang tenda lebih banyak dari biasanya. Sehingga, jaga jarak tetap bisa diterapkan.

“Mudah-mudahan (banjir) tidak kejadian, tapi kalau kejadian kita siapkan dengan protokol kesehatan,” kata Anies melansir CNNIndonesia.

Halaman:

Editor: Muhammad Ahsan Ridhoi