Advertisement
Advertisement
Analisis | Lonjakan Kasus Covid-19 yang Mengintai Usai Libur Panjang Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Lonjakan Kasus Covid-19 yang Mengintai Usai Libur Panjang

Foto: Joshua Siringo/Katadata
Jumlah masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata dan mal meningkat pada libur panjang lalu. Namun, kepatuhan mereka menerapkan protokol kesehatan rendah. Berpotensi menciptakan lonjakan kasus baru.
Dimas Jarot Bayu
12 November 2020, 15.36
Button AI Summarize

Sementara, upaya untuk mendeteksi masyarakat yang terinfeksi corona di Indonesia masih terbatas. Bahkan, jumlah tes polymerase chain reaction (PCR) dalam mendeteksi corona sempat menurun ketika libur panjang lalu.

Upaya penelusuran kontak erat dari kasus corona di Indonesia juga masih rendah. Dari data Kawal Covid-19 per 8 November 2020, rasio lacak isolasi di Indonesia baru mencapai 1,87. Artinya, baru sekitar 2 orang kontak erat yang bisa dilacak dari 1 kasus positif corona. Padahal, rasio lacak isolasi yang ideal mencapai 30 kontak erat per satu kasus positif corona.

“Ini membuat tidak akan terlalu terlihat (lonjakan kasus corona pasca-libur panjang), kecuali setelah beberapa waktu di mana infeksi mulai mengarah kepada orang-orang yang rawan di masyarakat,” kata Dicky kepada Katadata.co.id, Senin (9/11).

Atas dasar itu, Dicky menyarankan pemerintah untuk meningkatkan upaya pengetesan dan penelusuran kontak positif corona di Indonesia. Hal tersebut harus sesuai dengan eskalasi kasus.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga Laura Navika Yamani menyampaikan hal serupa. Menurutnya, jumlah pengetesan harus ditingkatkan untuk mendapatkan rasio positivitas corona yang lebih rendah.

Berdasarkan data KawalCovid-19, rasio positivitas corona di Indonesia sebesar 18,53% per 8 November 2020. Secara keseluruhan, rasio positivitas corona di Tanah Air mencapai 14,21%. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan ambang batas aman rasio positivitas sebesar 5% ke bawah.

Laura pun meminta agar pemerintah bisa mengevaluasi daerah mana saja yang terjadi lonjakan kasus corona. Dia juga ingin pemerintah menyiapkan rumah sakit disiapkan untuk merawat pasien positif corona yang bergejala pasca-libur panjang.

Selain itu, Laura meminta pemerintah mengevaluasi penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat. “Termasuk yang dijalankan di tempat publik selama masa liburan. Apakah masyarakat atau pengelola tempat umum/wisata patuh terhadap protokol kesehatan?” kata Laura kepada Katadata.co.id.

Halaman:

Editor: Muhammad Ahsan Ridhoi