Advertisement
Advertisement
Analisis | Potensi Untung Emiten Alat Kesehatan di Masa Vaksinasi Covid-19 Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Potensi Untung Emiten Alat Kesehatan di Masa Vaksinasi Covid-19

Foto: Joshua Siringo Ringo/Katadata
Program vaksinasi Covid-19 berpotensi mendongkrak pendapatan perusahaan alat-alat kesehatan. Mereka juga mendapat untung dari peningkatan penjualan selama pandemi Covid-19.
Author's Photo
19 Januari 2021, 09.04
Button AI Summarize

Pada 2019, IRRA hanya mengumpulkan Rp 281,75 miliar yang naik 6,1% dari 2018 yang mendapatkan Rp 265,63 miliar.

Selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia, IRRA kebanjiran pesanan dari pemerintah. Sepanjang tahun lalu, perusahaan tersebut mendapat kontrak pengadaan 600 ribu unit alat tes usap antigen Covid-19 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Lalu, mendapat pesanan 45 unit mesin plasma darah untuk Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dan 111 juta unit jarum suntik dari Kemenkes.  

“Kami optimistis baik produk nonelektromedik maupun produk invitro, seperti swab antigen, mesin plasma, dan USG masih akan tumbuh bagus. Kami juga memiliki produk baru yaitu Avimac yang akan mulai kami pasarkan tahun ini,” kata Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif.

Avimac adalah imunomodulator yang berguna menaikkan daya tahan tubuh. Harapannya produk yang telah diproduksi di Australia ini mampu mendukung penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Avimac sedang dalam proses uji klinis tahap tiga di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin Covid-19 juga akan diperdagangkan di Indonesia, antara lain Covax-19. Vaksin yang masih berada di uji coba fase pertama di Australia ini telah melakukan kesepakatan dengan PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA), seperti dilansir dari Bisnis. Nantinya Covax-19 akan dijual dan dibuat di Indonesia.

Terlepas dari proses vaksinasi nasional, pandemi juga membuat ekspor sarung tangan meningkat. PT Mark Dynamics Tbk. (MARK) adalah salah satu yang meraup untung dari hal ini. Pada kuartal III 2020, penjualan MARK meningkat 29,4% dibandingkan periode sama di 2019. Angkanya mencapai Rp 345,69 miliar.   

Dari total nilai penjualan tersebut, ekspor menyumbang 86,8% atau setara Rp 299,99 miliar. Salah dua tujuan ekspor MARK adalah ke Hartalega NGC Sdn Bhd dan Hartalega Sdn Bhd dari Malaysia, serta Sri Trang Gloves Limited asal Thailand. Proses vaksinasi yang akan segera berlangsung di Malaysia, sangat mungkin kembali mendongkrak penjualan ekspor MARK tahun ini.  

Vaksinasi Covid-19 memberi celah bagi sejumlah perusahaan untuk mengerek pendapatan. Meski hanya segelintir perusahaan yang merespons positif di tengah pelemahan ekonomi, pemerintah dan beragam emiten perlu memanfaatkan momentum ini. Dengan begitu, proses vaksinasi akan berjalan lancar dan membantu proses pemulihan ekonomi nasional.

Halaman:

Editor: Muhammad Ahsan Ridhoi