Advertisement
Advertisement
Analisis | Anak Muda Punya Tabungan Rp 100 Juta dan Rumah Pribadi, Mungkinkah? Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Anak Muda Punya Tabungan Rp 100 Juta dan Rumah Pribadi, Mungkinkah?

Foto: Ilustrasi: Joshua Siringo Ringo/ Katadata
Di media sosial bertebaran wacana kekayaan ideal yang seharusnya dimiliki anak muda usia 25 tahun. Bagaimana peluang punya tabungan Rp 100 juta, kendaraan dan rumah pribadi, dan gaji minimal Rp 8 juta? Seperti apa profil mayoritas anak muda Indonesia?
Dimas Jarot Bayu
19 Mei 2021, 06.17
Button AI Summarize

Dengan melihat kondisi tersebut, Bhima menilai, idealisasi kekayaan dan pendapatan bulanan di usia 25 tahun merupakan wacana eksklusif. Idealisasi tersebut tidak dapat diterapkan ke seluruh anak muda Indonesia.

Ketimbang memikirkan target tinggi itu, dia menyarankan agar anak-anak muda fokus pada pekerjaan yang mereka tekuni sekarang. Jika memungkinkan, sebagian penghasilan bulanannya dapat diinvestasikan.

“Jangan terpancing harus target sekian karena kondisi keuangan setiap orang berbeda-beda,” kata Bhima.

Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, target untuk bisa memiliki tabungan Rp 100 juta, kendaraan pribadi, dan cicilan rumah yang tersisa 20% lagi itu sulit untuk tercapai di usia 25 tahun. Bahkan, ketika seseorang memiliki gaji Rp 8 juta per bulan.

“Sepertinya belum memungkinkan dengan asumsi seperti itu,” kata Mike. (Baca: Indonesia Didominasi Milenial dan Generasi Z)

Alih-alih mengejar target tersebut, Mike menilai anak muda di usia 25 tahun membuat rencana keuangan yang sesuai dengan kemampuan dan tanggungan mereka. Dia mengatakan, salah satu rencana yang perlu disiapkan anak muda di usia 25 tahun adalah dana darurat yang besarannya enam kali dari pengeluaran per bulan.

“Dana darurat juga mengacu kepada gaya hidupnya saat ini,” kata Mike.

Selain dana darurat, Mike menyarankan anak muda di usia 25 tahun mulai mempersiapkan dana hunian dan dana pensiun. Dengan demikian, mereka tak akan khawatir dengan keuangan di masa tua kelak.

“Kalau dia belum mempersiapkan (dana) pensiun sejak usia 25, itu kehidupannya belum ideal sebenarnya,” katanya.

Sebagai persiapan dana pensiun, Mike menyarankan anak muda mulai menabung dan berinvestasi. Alhasil, anak muda memiliki pendapatan pasif minimal sekitar setengah dari pendapatannya saat ini pada masa pensiun.

Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto juga menekankan pentingnya menabung dan berinvestasi, khususnya bagi anak muda yang menjadi generasi sandwich. “Memang sementara ini belum bisa berinvestasi banyak-banyak, tapi harus dimulai agar punya dana yang lebih secure” kata Eko..

Eko mengatakan, anak muda harus mampu memilih jenis investasi yang tepat. Dia menyarankan beberapa jenis investasi untuk diambil oleh anak muda, seperti seperti reksadana, saham, dan emas.

Ketiga jenis investasi tersebut memiliki imbal hasil yang cukup tinggi. “Harus pilih investasi yang tepat, sehingga bisa menyisihkan dana sedikit, tapi memberikan hasil optimal,” katanya.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira