Advertisement
Advertisement
Analisis | Potensi Kolapsnya Rumah Sakit di Tengah Gelombang Baru Covid-19 Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Potensi Kolapsnya Rumah Sakit di Tengah Gelombang Baru Covid-19

Foto: Joshua Siringo Ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Kapasitas tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Jawa membeludak seiring lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Kondisi ini dikhawatirkan terus berlanjut karena mulai merebaknya kasus yang berasal dari varian baru. Bagaimana kesiapan pemerintah mengatasi kondisi gawat tersebut?
Dimas Jarot Bayu
15 Juni 2021, 20.44
Button AI Summarize

Kedua, penerapan protokol kesehatan 3M di sebagian besar provinsi Jawa belum optimal. Hanya Yogyakarta yang rata-rata kepatuhan memakai masker dan menjaga jaraknya sudah di atas 90% dalam sepekan terakhir. Bahkan, tingkat kepatuhan memakai masker dan jaga jarak di Jakarta tercatat hanya sebesar 77,2% dan 70,6%.

Ketiga, kondisi ini diperparah dengan rendahnya pemeriksaan dan pelacakan kasus. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 13 Juni 2021, tingkat kepositifan (positivity rate) di Jawa tak ada yang berada di bawah 10% secara mingguan. Angka terendah ada di Jawa Timur sebesar 10,2%, dan tertinggi Jawa Barat, yakni 30,7%.

Adapun, rasio kontak erat paling tinggi adalah Jakarta, yakni hanya 3,41 per minggu. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas maksimal untuk positivity rate sebesar 5%. Sedangkan, pelacakan idealnya mencapai 30 kontak erat per satu kasus positif corona.

Semakin tinggi kasus, maka makin besar pula risiko kematian lantaran kapasitas rumah sakit yang terbatas. Secara nasional, rata-rata kematian akibat corona sebesar 2,8%. Namun Jawa Timur dan Jawa Tengah tingkat kematiannya jauh lebih tinggi, yakni sebesar 7,4% dan 4,5%. 

 Tri Yunis Miko berpendapat, pemerintah perlu lebih optimal melakukan penanggulangan corona. Seperti memperbanyak tes hingga menggencarkan pelacakan kontak erat. Masyarakat pun perlu dipaksa untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M.

“Kalau tidak, ratusan kabupaten/kota akan meledak sebulan atau dua bulan lagi. Akan terjadi India kecil,” kata Tri.

Selain itu, pemerintah harus mengakselerasi program vaksinasi corona. Hingga saat ini, baru 20,4 juta orang yang telah mendapatkan dosis pertama vaksin di Indonesia. Jumlah itu setara dengan 50,62% dari targetnya yang sebesar 40,3 juta orang.

Dari jumlah tersebut, 11,6 juta orang telah mendapatkan dosis kedua vaksin. Jumlah itu setara dengan 28,79% dari target orang yang divaksinasi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah bakal mengakselerasi program vaksinasi hingga 700 ribu per hari pada Juni 2021. Angkanya pun akan kembali dinaikkan menjadi 1 juta per hari pada bulan depan.

Presiden Joko Widodo pun sudah menugaskan TNI/Polri untuk mendampingi program vaksinasi yang dilakukan bersama pemerintah daerah. “Sebanyak 600 ribu per hari akan melalui jalur pemerintah daerah, sedangkan 400 ribu per hari akan dilakukan melalui jalur sentral TNI/Polri,” kata Budi dalam konferensi pers virtual pada Senin, 14 Juni 2021.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (?KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah juga berencana meningkatkan kapasitas tempat tidur untuk pasien terinfeksi corona di rumah sakit sebesar 40%. Langkah itu khususnya dilakukan di daerah yang memiliki tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU RS di atas 60%.

Selain itu, pemerintah akan menyediakan rumah sakit rujukan di daerah sekitar bagi kabupaten/kota yang masuk zona merah corona. “Misalnya Kudus (dirujuk) ke Semarang. Kalau Bangkalan ke Surabaya,” kata Airlangga.

Manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga menambah 1.979  tempat tidur untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah pasien yang terinfeksi corona. Dengan tambahan itu, RSDC Wisma Atlet akan mampu menampung 7.937 pasien ke depannya.

Setali tiga uang, manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga mengajukan tambahan 150 dokter dan 300 perawat. “Serta menambah alkes dan matkes sesuai dengan kebutuhan,” kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu, 13 Juni 2021.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira