Advertisement
Advertisement
Analisis | Bagaimana Dampak MotoGP Mandalika bagi Ekonomi NTB? Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Bagaimana Dampak MotoGP Mandalika bagi Ekonomi NTB?

Foto: Joshua Siringo-ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Industri pariwisata mengharapkan ajang balap motor MotoGP Pertamina di Sirkuit Mandalika dapat menggairahkan sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terpuruk selama pandemi Covid-19.
Cindy Mutia Annur
11 Maret 2022, 07.45
Button AI Summarize

Menurut Mandalika Grand Prix Association (MGPA), penonton asal NTB sebanyak 8,9%. Sisanya, yakni 91,1% penonton berasal dari luar NTB.

Ini artinya, akan ada tambahan akomodasi dari  para penonton luar NTB, mulai dari tiket pesawat, penginapan, dan sebagainya. Permintaan terhadap akomodasi diperkirakan ikut terdampak dari tingginya kedatangan para penonton tersebut.

Maskapai Garuda Indonesia, misalnya, bakal menambah penerbangan rute dari Surabaya ke Lombok pada saat ajang MotoGP Indonesia berlangsung. Hal ini dikarenakan tingginya pemesanan tiket pesawat dari kota tersebut.

“(MotoGP Indonesia) pasti akan ada dampak ekonominya. Hotel akan terisi, penerbangan, homestay, restoran, termasuk industri rumahan (juga bakal terdampak). Para penonton akan ada spending di sana,” ujar mantan Wakil Menparekraf periode 2011-2014 Sapta Nirwandar kepada Katadata.co.id Selasa 8 Maret 2022.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB menyebutkan, tingkat okupansi hotel berbintang lima di sejumlah kawasan di Lombok pada 17-21 Maret 2022 sudah mencapai 100%.

Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini mengatakan, okupansi 100% hotel berbintang tersebar di Lombok Barat, seperti Mandalika, Mataram, dan Senggigi. Menurut dia, total penginapan di Lombok ada sekitar 21.697 kamar termasuk homestay. Pada hari biasa, normalnya okupansi terisi hanya sekitar 30%.

Ini artinya, pengaruh pergelaran MotoGP Indonesia di Mandalika, NTB cukup berdampak bagi perekonomian warga sekitar.

“Harapannya, gelaran ini bisa menjadi awal masuknya kembali wisatawan domestik maupun mancanegara di Indonesia,” ujar Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah kepada Katadata.co.id Selasa 8 Maret 2022.

Terlebih, pemerintah kini telah melakukan beberapa pelonggaran kebijakan perjalanan bagi para wisatawan. Seperti melonggarkan mobilitas, menghapus ketentuan tes PCR dan antigen Covid-19, serta menghilangkan kewajiban karantina.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira