Advertisement
Advertisement
Analisis | Keuntungan Negara di Balik Program Kompor Listrik Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Keuntungan Negara di Balik Program Kompor Listrik

Foto: Joshua Siringo-ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Penggunaan kompor listrik induksi bisa mendatangkan tiga keuntungan. Di satu sisi menghemat anggaran subsidi elpiji hingga Rp17 triliun per tahun, mengurangi belanja impor LPG, serta mengatasi kelebihan pasokan listrik PLN.
Reza Pahlevi
22 September 2022, 15.37
Button AI Summarize

Tidak hanya menghemat biaya subsidi, program konversi ini juga dapat menghemat biaya impor LPG. Dengan asumsi konversi mencapai 15,3 juta pelanggan, penghematan biaya impor dapat mencapai Rp10,21 triliun per tahun.

Penghematan biaya impor ini dapat menjadi lebih besar lagi jika penggunaan kompor listrik diperluas hingga ke seluruh 69,4 juta pelanggan. PLN memperhitungkan penghematan biaya impor dapat mencapai Rp44,1 triliun pada 2028 dan seterusnya.

Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah mengatakan, pemangkasan ini dibutuhkan karena harga LPG yang fluktuatif mengikuti harga pasar. Pada 2022, subsidi LPG 3 kg dianggarkan sebesar Rp134,7 triliun.

“Kalau lihat subsidi elpiji itu sudah terlalu jauh, hampir tidak masuk akal. Tapi kan tidak mungkin menaikkan harga elpiji 3 kg. Maka yang lebih mungkin adalah dari sisi kebijakannya,” kata Said dalam rapat Panitia Kerja RAPBN 2023, Senin 12 September 2022.

Selain menghemat anggaran negara, konversi kompor listrik ini juga diharapkan dapat mengatasi masalah kelebihan pasokan listrik PLN yang diperkirakan terus membengkak. Padahal pertumbuhan permintaan listrik hanya mencapai 5-6% per tahunnya.

Oversuplai listrik membebani keuangan negara karena kontrak PLN dengan pembangkit listrik swasta yang sistemnya take or pay. Maksudnya, PLN tetap membayar pembangkit listrik sesuai kontrak meski listrik tidak dimanfaatkan sepenuhnya.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira