Advertisement
Advertisement
Analisis | Awas, Jakarta Banjir Gara-gara Alih Fungsi Danau dan Situ! Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Awas, Jakarta Banjir Gara-gara Alih Fungsi Danau dan Situ!

Foto: Joshua Siringo ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Hanya 43 danau dari total 170 danau di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabekpunjur) yang bermanfaat untuk mitigasi banjir. Selebihnya digunakan untuk penampungan air warga sekitar. Bahkan banyak situ dan danau yang sudah beralih fungsi.
Aditya Widya Putri
28 Maret 2023, 08.25
Button AI Summarize

Perempuan Pengelola Danau Berkelanjutan 

Pemetaan situ Jabodetabekpunjur bisa dikatakan singkat, karena berlangsung hanya dalam rentang 11-24 April 2022. Tim pemetaan memakai aplikasi digital Ushahidi dan Mapillary. 

Ushahidi dipakai untuk mengumpulkan informasi tentang aspek fisik danau kota. Sementara Mapillary guna mengumpulkan foto daerah tersebut. Tim pemetaan memutuskan memakai dua aplikasi ini untuk mencocokkan kembali data dalam pemetaan sebelumnya.

“Kami menggunakan aplikasi sumber terbuka untuk memastikan transparansi dan akses informasi bagi publik,” kata Aisha.

Tim menemukan informasi paling penting soal mitigasi banjir, sekitar 24% dari seluruh danau yang dipetakan, terjadi banjir kira-kira dua kali setahun. Tim pemetaan mengambil kesimpulan deduktif dari hasil wawancara dan pengumpulan informasi, bahwa pengelola danau punya peran penting mengurangi banjir jika membersihkan jalur air secara rutin.

Mereka yang lebih rajin merupakan pengelola bergender perempuan. “Pengelola danau perempuan menempuh upaya ekstra membersihkan danau dan melakukan penggalangan dana untuk pembersihan danau.”

Namun kenyataannya mayoritas pengelola danau adalah laki-laki, meski bukti lapangan menunjukkan danau-danau yang pengelolaannya diinisiasi perempuan punya bentuk fisik yang lebih terawat.

Dari 170 danau yang terpetakan, sebanyak 103 danau sudah dikelola oleh pemerintah. Pemerintah daerah berencana menggunakan data untuk pengelolaan danau di masa depan.

Informasi kondisi fisik danau dan sekitarnya, seperti struktur lubang air masuk (inlet) dan lubang air keluar bila tube telah penuh (outlet) untuk mengendalikan aliran air, akan meningkatkan data untuk mengidentifikasi kemampuan danau dalam menyimpan air saat banjir.

Data-data tersebut tak hanya untuk mitigasi banjir, melakukan penyelamatan dan pengamanan situ, dan menyusun protokol pengelolaan situ berkelanjutan. Namun juga digunakan untuk perencanaan situ-situ yang potensial sebagai objek wisata atau sebagai sumber air bersih.

Dalam melakukan pemetaan, tim memakai prinsip “citizen science”. Mereka bekerja sama dengan masyarakat untuk mendapat informasi soal keadaan terkini danau, termasuk bentuk fisik dan alih fungsinya. Masyarakat yang terlibat mendapat pelatihan input data selama dua hari. 

Sebanyak 12 tim survei menyebar ke 12 wilayah di Jabodetabekpunjur. Mereka mengumpulkan data kondisi fisik, sosial, dan ekonomi di sekitar situ. Butuh waktu 1-2 jam di setiap situ untuk mendapat data fisik dan wawancara pengelola serta warga di sekitar.

Selanjutnya tim OpenStreetMap Indonesia memverifikasi data dan temuan lapangan. “Kami juga menggabungkan data kualitatif dengan citra satelit, dan gambar lapangan untuk menghasilkan hasil yang lebih teliti,” pungkas Aisha.

Halaman:

Editor: Aditya Widya Putri