Advertisement
Advertisement
Analisis | Jawa jadi Kunci Pilpres 2024, Siapa Capres yang Bakal Menang? Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Jawa jadi Kunci Pilpres 2024, Siapa Capres yang Bakal Menang?

Foto: Katadata/ Ilustrasi/ Bintan Insani
Pulau Jawa adalah kunci kemenangan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dari total 204,8 juta pemilih nasional, lebih dari setengah atau 56,8% berada di pulau ini. Jika berhasil mengoleksi terbanyak suara pemilih di Jawa, peluang pasangan capres dan cawapres menuju Istana terbuka lebar.
Reza Pahlevi
10 Februari 2024, 19.04
Button AI Summarize

Di Jawa Timur yang memiliki 31,4 juta pemilih, koalisi Prabowo Subianto memiliki suara 37,1%. Partai pengusung Anies – Muhaimin, yakni PKB dan partai penyokong pasangan Ganjar – Mahfud, PDIP, sebenarnya menguasai provinsi ini dengan perolehan suara masing-masing sebesar 19,4%. Namun, koalisi gemuk Prabowo membuatnya tetap unggul di sini.

Di Pulau Sumatra, koalisi Prabowo – Gibran unggul di semua provinsi. Sumatera Barat menjadi lumbung terbesar dengan total perolehan suara mencapai 59,3%. 

Jumlah pemilih di kedua pulau mencapai 158,4 juta atau 77,3% dari total pemilih pada Pemilu 2024. Mengunci suara di kedua provinsi ini adalah selangkah di depan menuju kemenangan pilpres.

Bagaimana Suara untuk Ganjar dan Anies?

Koalisi Anies – Muhaimin hanya unggul di Kalimantan Utara sebesar 33,5%. Keunggulan itu pun hanya tipis di atas koalisi Prabowo Subianto yang sebesar 33,3%. Jumlah pemilih Kalimantan Utara yang hanya 504.252 orang, membuat keunggulan ini tidak begitu berarti secara agregat nasional.

Sementara, koalisi Ganjar – Mahfud unggul di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku. Namun kemenangan partai koalisi di sejumlah wilayah ini belum mengamankan suara di Ganjar. 

Meski begitu, hasil masa lalu belum tentu mencerminkan kenyataan hari ini. Sejumlah survei menunjukkan masih banyak pemilih yang pilihan partainya tidak sejalan dengan pilihan capresnya. Ini juga terjadi pada 2004 dan 2014 ketika pilpres dimenangkan capres yang koalisinya lebih kecil.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira