Advertisement
Advertisement
Analisis | Pertaruhan PDIP Mengamankan Suara di Jawa Tengah dan Yogyakarta Halaman 2 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Pertaruhan PDIP Mengamankan Suara di Jawa Tengah dan Yogyakarta

Foto: Katadata/ Ilustrasi/ Bintan Insani
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta selama ini dikenal merupakan kandang banteng. Dalam dua pemilu terakhir, PDIP berhasil meraup suara terbesar di dua provinsi tersebut. Mampukah PDIP mempertahankan basis suaranya di sana?
Leoni Susanto
12 Februari 2024, 20.10
Button AI Summarize

 

Namun jika dibedah per dapil, koalisi Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka tampak unggul di dapil Jawa Tengah VII (meliputi Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen), Jawa Tengah VIII (meliputi Cilacap dan Banyumas), dan Jawa Tengah X (meliputi Pekalongan, Pemalang, Batang, dan Kota Pekalongan).  

 

Di DI Yogyakarta, PDIP memang selalu menang pada dua pemilu terakhir. Namun, pada Pemilu 2004 dan 2009, tidak sepenuhnya kabupaten/kota di provinsi tersebut dikuasai partai banteng.

Di Kabupaten Gunung Kidul misalnya, pernah dikuasai Golkar pada 2004 dan 2009 masing-masing sebesar 25,3% suara dan 17% suara. Pada 2014 dan 2019, seiring pencalonan Jokowi sebagai presiden, giliran PDIP memperoleh kemenangan di kabupaten tersebut sebesar 22,6% dan 22,5%. 

Artinya, di Kabupaten Gunung Kidul bukan basis kultural PDIP sehingga berpotensi terjadi pergeseran suara. Pasangan Prabowo – Gibran yang didukung Golkar memiliki peluang untuk merebut suara di wilayah ini. 

Partai Amanat Nasional (PAN) juga berpeluang untuk mencuri suara dari PDIP pada pemilu mendatang. Basis suara PAN cukup tinggi secara merata di kabupaten/kota DIY. Pada 2019, di Kota Yogyakarta PAN memperoleh 14,7% suara dan menduduki posisi kedua sebagai partai dengan perolehan suara terbanyak. 

PAN disebut memiliki akar rumput yang kuat di provinsi ini sebab latar belakang kultural DI Yogyakarta sebagai tempat kelahiran Muhammadiyah. PAN merupakan partai yang lekat dengan kalangan Muhammadiyah. 

Begitu pula dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga memiliki basis cukup kuat di Yogyakarta. Di Kulon Progo, persentase suaranya mencapai 13,13%, tertinggi ketiga setelah PDIP dan PKB.

Suara di Kulon Progo juga berpotensi terpecah di Pemilu kali ini. PKS yang juga anggota koalisi Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan memiliki suara ketiga tertinggi di Kulon Progo, berpotensi menang di kabupaten ini. 

Semakin ketatnya persaingan berebut suara di Jawa Tengah dan Yogyakarta, turut menurunkan tingkat elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud Md.  Ini terlihat dari terus menurunnya elektabilitas paslon 03 ini seperti terlihat dari hasil survei Poltracking.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira