Advertisement
Advertisement
Analisis | Dilema Dua Sisi Media Sosial di Tangan Gen Z - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Dilema Dua Sisi Media Sosial di Tangan Gen Z

Foto: Joshua Siringo-ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Sebagai digital native, Gen Z sangat lekat dengan penggunaan media sosial. Namun media sosial memunculkan dilema. Di satu sisi jadi sumber kreativitas, tetapi juga dapat memicu kecemasan Gen Z. Mengapa?
Vika Azkiya Dihni
29 Agustus 2022, 18.22
Button AI Summarize

Generasi Z atau biasa disingkat Gen Z tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi digital (digital native). Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi yang secara longgar dikelompokkan lahir antara 1997 sampai 2012 ini, mudah terpapar oleh kemajuan teknologi, termasuk penggunaan media sosial.

Media sosial menjadi media komunikasi yang lekat dengan kehidupan Gen Z. Mereka bahkan bisa menghabiskan waktu berjam-jam dalam sehari menggunakan media sosial. Berdasarkan laporan We Are Social, semakin muda usia maka semakin lama durasi dalam menggunakan media sosial.

Laporan tersebut mencatat, pada kelompok usia 16-24 tahun atau termasuk Gen Z rata-rata menggunakan media sosial dengan durasi terlama. Pada kategori perempuan di rentang usia ini rata-rata menghabiskan 193 menit per hari untuk bermain media sosial, sedangkan laki-laki selama 163 menit per hari.

Instagram menjadi platform media sosial terfavorit bagi Gen Z. Persentasenya jauh melampaui platform media sosial lainnya, seperti Whatsapp, Facebook, dan TikTok.

Pengaruh media sosial dengan tingkat stres Gen Z

Selama dua tahun belakangan, masyarakat dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Situasi ini memaksa seseorang untuk berinteraksi secara online dengan memanfaatkan media sosial. Tak hanya untuk berinteraksi, media sosial juga kerap digunakan untuk berbagi kehidupan sehari-hari.

Tak sedikit Gen Z yang mengekspresikan diri melalui unggahan foto maupun video, serta berbagi kehidupan pribadinya di media sosial. Kendati, terkadang apa yang terlihat di media sosial tidak selalu berbanding lurus dengan kehidupan nyata.

Kedekatan Gen Z dengan media sosial berpengaruh terhadap kesehatan mental. Menurut penelitian Fazida Karim, dkk (2020) yang bertajuk Social Media Use and Its Connection to Mental Health: A Systematic Review penggunaan media sosial yang berkepanjangan dapat menyebabkan depresi, stres, dan masalah kesehatan mental.

Kondisi ini terutama terjadi pada perempuan. Mereka cenderung membandingkan hidupnya dengan orang lain, sehingga menimbulkan rasa insecure dan bahkan tak sedikit pula yang memikirkan sesuatu secara berlebihan atau overthinking.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira