Kementerian ESDM Evaluasi Proyek Penugasan BUMN Rp 3 Triliun

Arnold Sirait
14 Juni 2016, 17:17
kementerian esdm
KATADATA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengevaluasi proyek penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) senilai Rp 3,04 triliun. Evaluasi itu melibatkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Jaksa Agung Muda Perdata Tata Usaha Negara (Jamdatun).

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji mengatakan Kementerian ESDM sudah bertemu dengan Jamdatun dan LKPP untuk mengevaluasi penugasan ke BUMN pada Senin (13/6) kemarin. Rapat tersebut memutuskan pembentukan tim terpisah. “Jadi antara Kementerian ESDM dan Jamdatun membentuk tim, Kementerian ESDM dengan LKPP juga membentuk tim,” kata dia di Jakarta, Selasa (14/6).

Tim ini akan mengevaluasi, apakah kebijakan penugasan kepada BUMN untuk menggarap sejumlah proyek itu tepat atau tidak. Hal ini mengacu pada rapat kerja Kementerian ESDM dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rabu pekan lalu (8/6). Sejumlah anggota DPR mempertanyakan penugasan kepada BUMN tersebut. (Baca: Jokowi Targetkan Penyerapan Anggaran ESDM di Atas 90 Persen)

Proyek yang dimaksud adalah pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), jaringan gas, dan pipanisasi gas. Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLT Sampah), dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLT Biogas) yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia. Proyek ini ditandatangani di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 29 Februari lalu di kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

Di antara proyek tersebut terdapat satu kontrak dengan nilai terbesar, yaitu jaringan gas Prabumulih di Sumatera Selatan.

Nilai kontraknya mencapai Rp 493 miliar. Sementara satu kontrak terjauh yaitu PLTS 2 Megawatt yang berlokasi di Manokwari, Papua Barat senilai Rp 57 miliar.

Adapun BUMN yang menerima penugasan adalah PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), PT Adhi Karya Tbk, PT Hutama Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Surveyor Indonesia, dan PT Nindya Karya. Selain itu, PT LEN Industri (Persero), PT Sucofindo, PT INTI (Persero), PT Rekayasa Industri, dan PT Energi Manajemen Indonesia (Persero). (Baca: Kementerian ESDM Targetkan Penyerapan Anggaran 90 Persen Tahun Depan)

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan, latar belakang adanya penugasan kepada BUMN adalah realisasi anggaran selama tiga tahun terakhir yang maksimal hanya mencapai sekitar 50 persen. Di sisi lain, proyek-proyek pembangkit listrik, baik yang menggunakan tenaga mikro hidro atau tenaga surya memang menjadi fokus, apalagi yang letaknya jauh dan terpencil. Ini merupakan bentuk kehadiran negara di tengah rakyat yang jauh di pelosok.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...