PDIP Dinilai Jadi Kunci Poros Koalisi pada Pemilu 2024

Image title
12 April 2022, 21:29
Yunarto Wijaya selaku Direktur Eksekutif Charta Politika di Hotel Raffles, Jakarta (26/11/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Yunarto Wijaya selaku Direktur Eksekutif Charta Politika di Hotel Raffles, Jakarta (26/11/2019).

Setelah ada pernyataan tegas dari Jokowi untuk menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tepat waktu, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai partai politik akan mengalihkan fokusnya untuk mempersiapkan strategi pemenangan.

Meski telah banyak spekulasi pasangan capres-cawapres yang beredar, Yunarto menilai bahwa koalisi masih belum dapat diterka jika waktunya masih dua tahun menjelang pemilu.

Bahkan, koalisi yang sudah terbentuk di pemerintahan saat ini, juga tidak memberikan jaminan bahwa mereka akan kembali sejalan pada Pemilu 2024 mendatang. Jika melihat kebiasaan sebelumnya, koalisi baru akan terbentuk saat masa injury time, menjelang penutupan pendaftaran pasangan capres-cawapres.

"Jadi menurut saya, pola apapun masih mungkin terbentuk," ujar Yunarto Wijaya kepada Katadata.co.id pada Selasa (12/4).

Untuk menentukan posisi capres dan cawapres, biasanya akan ditentukan melalui tawar-menawar mahar di belakang panggung dan logika berbagi kekuasaan yang dijanjikan. Oleh karena itu, saat ini masih cukup jauh jika membahas mengenai peta koalisi partai politik.

Namun jika berbicara soal poros koalisi, Yunarto melihat peluangnya terbuka berdasarkan tiga calon terkuat dari hasil survei. Selain itu, juga bergantung kepada cara partai memainkan keunggulannya.

“Menurut saya, penentu utamanya, game changer-nya ada di PDIP,” ucapnya.

Menurutnya PDIP kerap mempromosikan Ketua DPR Puan Maharani, tetapi di sisi lain memiliki Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang kerap berada di tiga teratas dalam beberapa survei capres.

Yunarto menilai, jika PDIP sudah memutuskan capres yang akan diusung, maka pola koalisi akan mulai terlihat.

Mengenai nama capres, berbagai survei menyebutkan ada tiga nama yang menempati peringkat teratas selain Ganjar Pranowo adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Dalam survei terbaru dari Saiful Mujani Research Consulting (SMRC), Ganjar memperoleh elektabilitas tertinggi dengan 18,1%, kemudian Prabowo pada 17,6%, dan Anies mencapai 14,4%.

Meski sudah ada ketegasan dari Presiden Jokowi mengenai isu penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode,  Yunarto tetap mengingatkan bahwa wacana tersebut bukan berarti sepenuhnya mereda. Sebab, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) belum memberikan pernyataan resmi secara institusional.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...