Swiss gelontorkan Rp 1 Triliun Untuk Empat Politeknik di Indonesia

Michael Reily
20 Juli 2017, 13:59
Kejuruan
ANTARA FOTO/Moch Asim
Sejumlah siswa mengerjakan soal pelajaran produktif teknik audio video (TAV) saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) susulan di SMK Negeri 2 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/4).

Pemerintah Swiss berkomitmen menjalankan kerja sama untuk mengembangkan pendidikan vokasi di Indonesia. Kerja sama itu akan diwujudkan dalam pembangunan empat politeknik baru.

Keempat politeknik tersebut akan mendidik siswa kejuruan di bidang industri tekstil dan perhotelan. Meski, lokasinya belum disebutkan.

"Saya sudah berbicara dengan Swiss dan mereka akan membantu € 75 juta atau sekitar Rp 1 triliun," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam sebuah acara di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (20/07). (Baca juga: Industri Kekurangan 100 Ribu Pekerja Terampil Tiap Tahun)

Tawaran kerja sama Swiss ini disampaikan oleh Kepala Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dam Riset Swiss Johann Niklaus Schneider-Ammann kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (14/7) lalu.

Sebelumnya, Jerman telah lebih dulu membantu pemerintah untuk mengembangkan pendidikan vokasi. Jika Swiss membangun politeknik, Jerman memberi bantuan berupa pelatihan bagi para mentor di perusahaan-perusahaan.

Para mentor ini kemudian membagikan ilmunya kepada para siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang magang di pabrik atau kantor mereka. Perusahaan-perusahaan yang terlibat adalah mereka yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. (Baca juga: Pemerintah Gandeng Jerman untuk Kembangkan Kurikulum SMK)

Wakil Ketua Umum Kadin, Anton J Supit menyatakan, program pelatihan yang dilaksanakan tersebut merupakan bentuk dukungan Kadin Jerman (IHK Trier) dan Ekonid. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut pembicaraan tingkat tinggi antara Presiden Joko Widodo dengan Konselir Angela Markel tahun 2016 yang lalu.

 “Program pelatihan ini masuk angkatan yang ke-2 dan mensertifikasi 20 orang peserta. Pada angkatan yang pertama sudah tersertifikasi 22 peserta,” kata Anton.

Dia menjelaskan, sejak angkatan pertama yang lalu sudah dilakukan sosialiasi pentingnya pelatih tempat kerja di 12 kawasan industri di Karawang dan Bekasi dan sudah dilatih lebih dari 177 in-company trainer untuk mendukung program pelatihan vokasi di masing masing perusahaan.

Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...